Jakarta, IDN Times – Survei London School of Economics (LSE) memperlihatkan, hampir tiga dari empat perusahaan media berita mengatakan mereka memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) dalam operasional sehari-hari, baik dalam pengumpulan bahan, produksi, ataupun distribusi.
Sementara itu, 80 persen dari responden survei menyatakan percaya bahwa ke depannya AI akan memiliki peran lebih besar dalam setiap ruang redaksi.
Semua orang pasti sadar akan manfaat melimpah yang diberikan AI. Namun demikian, bukan berarti penggunaan AI, terutama di bidang jurnalisme, tidak dapat memicu dampak-dampak negatif yang justru mengancam integritas jurnalisme tersebut.
Hal ini menjadi sesuatu yang dikhawatirkan oleh Charlie Beckett, Direktur Proyek Journalism AI dari LSE. "Jurnalisme di seluruh dunia sedang mengalami periode perubahan teknologi yang menarik dan menakutkan,” katanya dikutip dari Euro News, Senin (5/2/2024).
Berikut beberapa poin penting hasil survei LSE terkait peran artificial intelligence (AI) dalam dunia jurnalistik.