Jakarta, IDN Times - Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, pada Senin (27/1/2025), mengatakan bahwa kelompoknya tidak akan menerima alasan apa pun untuk memperpanjang tenggat waktu penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan.
"Apa yang terjadi setelah jangka waktu yang diberikan untuk penarikan Israel? Israel harus menarik diri karena 60 hari telah berakhir. Kami tidak menerima alasan apa pun untuk memperpanjang satu saat atau satu hari," katanya dalam pidato yang disiarkan di televisi.
Israel, pada Jumat (24/1/2025), menyatakan bahwa penarikan pasukannya akan berlangsung lebih dari batas waktu 60 hari yang ditetapkan dalam perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah. Pihaknya beralasan bahwa Lebanon belum sepenuhnya menjalankan ketentuan dalam kesepakatan tersebut.
Amerika Serikat (AS) kemudian mengumumkan bahwa kesepakatan antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, yang dijadwalkan berakhir pada Minggu (26/1/2025), diperpanjang hingga 18 Februari 2025.