Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hari Kemenangan, Puluhan Ribu Warga Palestina Pulang ke Gaza Utara

Ilustrasi (Unsplash.com/Ahmed Abu Hameeda)
Intinya sih...
  • Puluhan ribu warga Palestina pulang ke Gaza Utara setelah Israel membuka blokade jalan
  • Perjanjian antara Hamas dan Israel memungkinkan pemulangan warga Palestina yang mengungsi
  • Sebagian besar rumah warga telah hancur, namun ada harapan untuk membangun kembali Gaza Utara

Jakarta, IDN Times – Puluhan ribu warga Palestina mulai bergerak di sepanjang jalan utama menuju Gaza Utara pada Senin (27/1/2025). Israel membuka blokade jalan setelah Hamas setuju menyerahkan sandera wanita Israel, Arbel Yehud dan dua sandera lainnya.

Tayangan televisi Al Jazeera yang disiarkan online menunjukkan kerumunan besar mulai bergerak. Penduduk pertama sampai di Kota Gaza pada dini hari setelah titik penyeberangan pertama di pusat Gaza dibuka pada pukul 07.00 pagi waktu setempat. Penyeberangan lainnya dibuka pada pukul 09.00 pagi.

Saat berita bahwa penyeberangan akan dibuka tersebar, ribuan keluarga pengungsi bersorak kegirangan di tempat penampungan dan perkemahan tenda.

"Tidak tidur, saya sudah mengemasi semuanya dan siap berangkat saat fajar menyingsing. Setidaknya kami akan kembali ke rumah. Sekarang saya bisa bilang perang sudah berakhir dan saya harap keadaan akan tetap tenang," kata Ghada, seorang ibu lima anak, kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.

1. Warga Gaza dibolehkan kembali setelah pembebasan sandera sehari sebelumnya

Penduduk Gaza Utara dijadwalkan kembali pada akhir pekan. Namun, Israel menyatakan bahwa Hamas telah melanggar perjanjian dengan tidak membebaskan sandera sipil bernama Yehud dan tetap menutup penyeberangan.

Pada Minggu (26/1/2025) malam, mediator dari Qatar menyatakan bahwa Hamas telah setuju untuk membebaskan Yehud dan dua sandera lainnya sebelum Jumat. Sebagai imbalannya, Israel akan mengizinkan warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke Gaza Utara mulai Senin pagi.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi pada Minggu bahwa Yehud, tentara bernama Agam Berger, dan sandera lainnya akan dibebaskan oleh Hamas.

Dalam unggahan di platform X, Netanyahu juga menyatakan bahwa Israel akan mengizinkan keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka di Gaza Utara mulai Senin pagi.

"Perdana Menteri menegaskan bahwa Israel tidak akan mentoleransi pelanggaran terhadap perjanjian apa pun. Kami akan terus berupaya memulangkan semua sandera kami, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal," demikian bunyi pernyataan dari kantor Netanyahu.

Setelah pengumuman dari Qatar, pada Senin pagi Hamas menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan informasi yang diperlukan kepada mediator mengenai daftar sandera Israel yang akan dibebaskan dalam tahap pertama perjanjian gencatan senjata di Gaza.

2. Hari kemenangan bagi warga Gaza

Dalam sebuah laporan, sebanyak 650 ribu warga Gaza kini pulang ke rumahnya setelah perang berakhir. Meski begitu, sebagian besar rumah mereka telah hancur karena perang selama 15 bulan terakhir.

Seorang pria Palestina yang mengungsi secara paksa dan kembali ke Gaza utara telah berjanji untuk membangun kembali apa yang telah dirobohkan oleh pasukan Israel.

"Saya akan mulai membangun kembali rumah saya, bata demi bata, dinding demi dinding. Kami akan mulai dengan menyingkirkan puing-puing dan membangunnya kembali dari awal," katanya kepada Al Jazeera.

Pria itu mengatakan bahwa itu adalah hari kemenangan meskipun semua kerugian, kesedihan, dan kehancuran.

Momen lain yang diunggah daring dan diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan seorang wanita Palestina merayakan saat ia dibawa dengan gerobak dorong ke wilayah utara Gaza. Wanita itu bersorak, bertepuk tangan, dan berkata, “Saya ingin pulang” dalam rekaman tersebut.

3. Total korban tewas selama perang capai 47 ribu jiwa

Anak-anak di Gaza saat mengungsi di sekolah-sekolah PBB. (commons.wikimedia.org/licensed under the Creative Commons Attribution-Share Alike 2.0 Generic license.)

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 47 ribu warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel selama perang. Sementara Hamas menyandera sekitar 250 orang selama serangan 7 Oktober 2023 di Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang.

Puluhan ribu warga Palestina telah menunggu selama dua hari di pembatas jalan untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara. Mereka menyuarakan rasa frustrasi setelah Israel menuduh Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata dan menolak membuka titik penyeberangan.

Militer Israel mengeluarkan pernyataan yang memberi tahu penduduk Gaza bahwa mereka akan diizinkan kembali dengan berjalan kaki melalui jalan pantai pada pukul 05.00, dan dengan kendaraan melalui jalan Salahudeen timur pada pukul 07.00.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us