Jakarta, IDN Times – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hizbullah, Naem Qassem, mengatakan bahwa Lebanon bertanggung jawab untuk melaksanakan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Ia mengatakan bahwa pemerintah yang harus menangani setiap pelanggaran yang dilakukan oleh Israel.
“Tanggung jawab sekarang berada di tangan negara Lebanon, negara-negara yang memediasi perjanjian tersebut, dan komite yang mengawasi pelaksanaannya melalui cara-cara politik hingga Israel keluar dari Lebanon,” kata Qassem, dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (1/1/2025).
Ia kemudian menuduh Israel melakukan ratusan pelanggaran kesepakatan, termasuk serangan udara dan darat, penghancuran rumah, dan penyerbuan ke wilayah yang sebelumnya tidak dapat diakses.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel diharuskan menarik pasukannya di selatan Garis Biru secara bertahap, sementara tentara Lebanon akan dikerahkan di Lebanon selatan dalam waktu 60 hari.