Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Yaman (pixabay.com/Chickenonline)
bendera Yaman (pixabay.com/Chickenonline)

Intinya sih...

  • Para staf PBB bisa terancam hukuman mati karena dituduh menjadi mata-mata Israel dan terlibat dalam serangan udara yang menewaskan pemimpin senior Houthi.

  • PBB membantah keterlibatan stafnya dalam serangan Israel di Yaman, namun Houthi tetap menahan puluhan staf lokal PBB dan membatasi akses bantuan kemanusiaan.

  • Sejak perang di Gaza, Houthi dan Israel saling serang, dengan Houthi menargetkan kapal-kapal di Laut Merah dan melakukan serangan drone ke wilayah Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Houthi di Yaman, pada Jumat (31/10/2025), mengumumkan bahwa puluhan staf lokal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ditahan akan diadili terkait serangan udara Israel yang menewaskan beberapa pemimpin senior Houthi pada Agustus lalu.

Abdulwahid Abu Ras, Pelaksana Tugas Menteri Luar Negeri Yaman, mengklaim bahwa sebuah sel di dalam Program Pangan Dunia (WFP) terlibat langsung dalam upaya menargetkan pemerintah.

"Langkah-langkah yang diambil oleh badan keamanan dilakukan di bawah pengawasan penuh peradilan. Penuntut umum terus mendapat informasi langkah demi langkah dalam setiap tindakan yang diambil," kata Abu Ras.

1. Para staf PBB bisa terancam hukuman mati

Perdana Menteri Houthi, Ahmed Ghaleb Al Rahwi, dan sembilan menteri lainnya tewas dalam serangan Israel di ibu kota Yaman, Sanaa, pada 28 Agustus. Ini menandai serangan pertama Israel yang menargetkan pejabat tinggi di Yaman.

Secara terpisah, Nasruddin Amer, seorang pejabat senior Houthi, mengatakan bahwa bahwa para staf PBB yang ditahan akan diadili atas tuduhan menjadi mata-mata Israel.

“Lembaga peradilan akan menentukan hukuman bagi mereka yang dituduh menjadi mata-mata Israel sesuai dengan hukum Yaman. Ini bukan hukum yang kami buat; ini adalah hukum yang telah berlaku dan diterapkan di negara ini oleh rezim sebelumnya," kata Amer, dikutip dari Al Jazeera.

Para terdakwa, yang merupakan warga Yaman, bisa menghadapi hukuman mati berdasarkan undang-undang negara tersebut. Amer juga menambahkan bahwa persidangan ini bukan ditujukan terhadap organisasi bantuan, melainkan terhadap mereka yang memanfaatkan pekerjaan kemanusiaan untuk melakukan spionase terhadap Yaman

2. PBB bantah stafnya terlibat dalam serangan Israel

PBB telah berulang kali membantah adanya hubungan antara staf atau operasi mereka dengan serangan Israel di Yaman. Pihaknya menyebutkan bahwa sedikitnya 59 personel PBB masih ditahan oleh Houthi.

“Kami menyerukan pembebasan segera semua rekan kami di PBB yang ditahan secara sewenang-wenang, serta mereka yang berasal dari LSM dan misi diplomatik internasional,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan di New York, dikutip dari The National.

Menurut wakil juru bicara sekretaris jenderal PBB Farhan Haq, ratusan personel PBB, termasuk sejumlah kecil staf internasional, masih berada di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi. PBB mengatakan bahwa tindakan Houthi telah membatasi kemampuan mereka untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang membutuhkan di Yaman.

Namun, Abu Ras mengklaim bahwa Houthi mendukung upaya kemanusiaan dan akan terus membantu organisasi yang berkomitmen pada prinsip-prinsip kerja kemanusiaan.

3. Houthi dan Israel saling serang sejak meletusnya perang di Gaza

Sejak Israel melancarkan perang di Gaza pada Oktober 2023, Houthi menargetkan kapal-kapal di Laut Merah dan melakukan serangan drone dan rudal ke wilayah Israel. Mereka menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.

Sejak itu, Israel secara rutin menargetkan Yaman, menyerang infrastruktur sipil, termasuk bangunan tempat tinggal dan bandara internasional utama. Bulan lalu, serangan Israel di Sanaa dan provinsi utara al-Jawf menewaskan puluhan orang, termasuk jurnalis dan anak-anak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team