Jakarta, IDN Times - Houthi di Yaman berjanji akan terus melanjutkan operasi militer melawan Israel dan pasukan Amerika Serikat (AS) di kawasan tersebut. Hal ini terjadi setelah Washington melancarkan salah satu serangan paling mematikan di negara itu pada Kamis (17/4/2025), yang menewaskan lebih dari 70 orang.
"Yaman tidak akan mundur dari melanjutkan operasi dukungannya untuk rakyat Palestina sampai agresi Israel di Gaza dihentikan dan pengepungan dicabut,” kata angkatan bersenjata Yaman yang dikendalikan oleh Houthi dalam sebuah pernyataan pada Jumat (18/4/2025), dikutip dari CNN.
Agresi AS terhadap Yaman dianggap hanya akan menyebabkan serangan, keterlibatan, dan konfrontasi lebih lanjut.