Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bandara Ben Gurion di Israel (Chris Hoare, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Rudal Houthi Yaman menghantam Bandara Ben Gurion, Israel.
  • Delapan orang terluka, bandara hentikan sementara aktivitas penerbangannya.
  • Israel akan melakukan pembalasan terhadap Houthi, menyalahkan Iran atas serangan.

Jakarta, IDN Times - Sebuah rudal balistik yang diluncurkan dari Yaman menghantam area dekat terminal utama bandara Ben Gurion di Israel pada Minggu (4/5/2025) pagi. Sedikitnya delapan orang terluka akibat serangan tersebut.

Militer Israel mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan mereka gagal menembak jatuh rudal tersebut, meskipun ada beberapa upaya untuk mencegatnya. Pihaknya kini sedang menyelidiki insiden tersebut.

Pemberontak Houthi di Yaman telah mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal tersebut. Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, memperingatkan maskapai penerbangan bahwa bandara Ben Gurion tidak lagi aman untuk perjalanan udara.

Houthi telah beberapa kali melancarkan serangan ke Israel sebagai bentuk protes terhadap perang dan blokade di Jalur Gaza. Kelompok ini juga menyerang kapal-kapal yang dianggap berkaitan dengan Israel di Laut Merah.

1. Penerbangan dihentikan sementara

Menurut otoritas bandara, rudal tersebut mendarat di samping jalan dekat tempat parkir Terminal tiga. Sebuah kawah terbentuk akibat ledakan tersebut.

“Anda bisa melihat pemandangan tepat di belakang kami di sini, sebuah lubang terbuka dengan diameter puluhan meter dan kedalaman puluhan meter,” kata Komandan senior polisi Israel, Yair Hetzronim, kepada para jurnalis. Ia menambahkan bahwa serangan itu tidak menimbulkan kerusakan serius, dilansir dari BBC.

Bandara Ben Gurion terpaksa menghentikan sementara seluruh aktivitas penerbangannya setelah serangan tersebut. Maskapai Jerman, Lufthansa, mengumumkan bahwa pihaknya menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv hingga Selasa (6/5/2025).

Media lokal melaporkan bahwa sirene berbunyi di seluruh Israel tengah saat rudal mendekat, mendorong warga untuk berlari menuju tempat perlindungan.

2. Israel berjanji akan membalas Houthi

Menanggapi serangan tersebut, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji akan melakukan pembalasan terhadap Houthi.

“Kami telah menyerang di masa lalu, kami akan menyerang di masa depan," katanya dalam video yang diunggah di media sosial.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga mengancam akan memberikan balasan yang lebih keras. Sementara itu, Benny Gantz, pemimpin partai Ketahanan Israel dan mantan anggota kabinet perang, menyalahkan Iran atas serangan itu.

“Iranlah yang menembakkan misil balistik ke negara Israel, dan mereka harus bertanggung jawab. Penembakan terhadap negara Israel ini pasti akan memicu reaksi berat di Teheran,” katanya dalam sebuah unggahan di media sosial tanpa memberikan bukti. 

3. AS lanjutkan serangan terhadap Yaman

Dilansir dari Al Jazeera, serangan Houthi terus berlanjut meskipun militer Amerika Serikat (AS) hampir setiap hari membombardir wilayah di Yaman. Media yang dikelola Houthi melaporkan bahwa AS melancarkan beberapa serangan udara di Yaman pada Minggu.

Setelah serangan Houthi di Ben Gurion, AS mengebom distrik Khab dan ash-Shaaf di provinsi al-Jawf. Saat fajar, pesawat tempur AS melancarkan 10 serangan di distrik al-Hazm di provinsi al-Jawf dan tiga serangan di provinsi Marib. Serangan lainnya juga terjadi di wilayah Takhya di Saada. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat serangan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team