Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi palu pengadilan. (Pixabay.com/Daniel_B_photos)

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dua komandan tinggi Rusia pada Selasa (5/3/2024). Mereka yang diincar adalah Sergei Ivanovich Kobylash dan Viktor Nikolayevich Sokolov, seorang letnan jenderal angkatan darat dan laksamana angkatan laut.

Keduanya diduga melakukan kejahatan perang di Ukraina. ICC telah memulai penyelidikan atas kejahatan perang tersebut pada Maret tahun lalu.

1. Dituduh menyerang infrastruktur listrik

Ilustrasi tiang listrik. (Unsplash.com/Andrey Metelev)

Dilansir Ruters, ICC mengatakan keduanya diyakini bertanggung jawab atas serangan rudal yang dilakukan oleh pasukan di bawah komando mereka. Serangan itu terkait infrastruktur listrik Ukraina yang dilakukan dari 10 Oktober 2022 hingga setidaknya 9 Maret 2023.

"Semua perang mempunyai aturan. Aturan itu mengikat semua orang tanpa kecuali," kata Jaksa ICC Karim Khan, menambahkan bahwa ia akan terus mencari kerja sama dengan Rusia, yang sejauh ini menolak untuk terlibat dengan ICC.

Kobylash adalah komandan penerbangan jarak jauh angkatan udara Rusia pada saat dugaan kejahatan tersebut terjadi. Ia dituduh memerintahkan serangan terhadap daerah padat penduduk di kota Mariupol. Sedangkan Sokolov menjabat sebagai laksamana di angkatan laut yang memimpin Armada Laut Hitam, saat diduga melakukan kejahatan tersebut. 

Pada Selasa, ICC mengatakan serangan terhadap jaringan listrik Ukraina menyebabkan kerugian dan kerusakan pada warga sipil, tanpa mengungkapkan kemungkinan korban untuk menjaga kerahasian penyelidikan.

Konvensi Jenewa dan protokol tambahan, yang dibentuk oleh ICC, melarang serangan terhadap objek sipil saat konflik militer berlangsung.

Jaksa ICC juga menginginkan agar dakwaan menyebut serangan tidak hanya sebagai kejahatan perang, tapi juga sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan karena mereka mengatakan bahwa serangan tersebut adalah bagian dari kebijakan negara yang melakukan serangan luas terhadap penduduk sipil.

2. Ukraina berusaha berikan bukti tuduhan kejahatan Rusia

Editorial Team

Tonton lebih seru di