3 Aktivis Iklim Inggris Didakwa atas Perusakan selama Aksi Protes

Para terdakwa dibebaskan dengan jaminan bersyarat

Jakarta, IDN Times - Tiga aktivis ilklim di Inggris muncul di Pengadilan Magistrat Westminster, Sabtu (15/10/2022). Ketiganya menghadapi dakwaan atas tindakan perusakan selama melakukan aksi protes pada sehari sebelumnya.

Aktivis iklim yang menghadapi proses hukum itu diketahui berasal dari kelompok Extinction Rebellion dan Just Stop Oil. Kelompok itu mendesak pemerintah untuk menghentikan proyek minyak dan gas baru.

Baca Juga: 200 Aktivis Lingkungan Tewas, Amerika Latin Paling Mengerikan!

1. Merusak bingkai lukisan

Melansir BBC, dua aktivis iklim, yaitu Anna Holland, 20, Phoebe Plummer, 21, menghadapi tuduhan merusak bingkai lukisan Bunga Matahari karya Vincent van Gogh di National Gallery. Mereka berdua telah melempar sup kaleng ke lukisan, yang menyebabkan kerusakan pada bingkai. Keduanya membantah menyebabkan kerusakan.

Holland dan Plummer hadir di pengadilan hanya untuk mengkonfirmasi nama, tanggal lahir, alamat dan untuk memasukkan permohonan mereka atas tuduhan kerusakan kriminal dengan nilai kurang dari 5 ribu pound sterling (Rp86,4 juta).

Jaksa Ola Oyedepo menyampaikan kedua wanita itu tidak menyebabkan kerusakan pada cat lukisan karena terlindung oleh pelindung kaca, tapi menimbulkan kerusakan pada bingkai. Oyedepo menyampailan bahwa nilai kerusakan kurang dari 5 ribu pound sterling (Rp86,4 juta). Lukisan itu telah dibersihkan dan dipajang kembali.

Pengacara keduanya, Katie McFadden melakukan pembelaan dengan meminta jaksa membuktikan bahwa kerusakan telah terjadi dan membela bahwa tingkat kerusakan relevan dengan penilaian proporsionalitas dalam menimbang hak mereka untuk berekspresi.

Hakim Tan Irkam dalam sidang itu memutuskan bahwa keduanya dibebaskan dengan jaminan syarat tidak memasuki galeri atau museum dan tidak memiliki cat atau zat perekat di tempat umum. Mereka masih harus menghadapi persidangan pada 13 Desember.

Baca Juga: Presiden Jokowi Terima Aktivis Lingkungan Togu Simorangkir di Istana

2. Penyemprot cat di New Scotland Yard juga dibebaskan

3 Aktivis Iklim Inggris Didakwa atas Perusakan selama Aksi ProtesIlustrasi cat semprot. (Pexels.com/Wallace Chuck)

Aktivis lainnya yang menghadapi dakwaan adalah Lora Johnson, 38, yang menyemprotkan cat ke jalan dan papan tanda nama di markas polisi New Scotland Yard. Johnson muncul di pengadilan dalam sidang terpisah, juga untuk mengonfirmasi nama dan alamat, lalu memasukkan permohonannya.

Oyepedo mengatakan Johnson adalah bagian dari kelompok pengunjuk rasa yang berkumpul di gedung New Scotland Yard pada Jumat sore. Jaksa itu menerangkan bahwa aksi Johnson menyebabkan pihak berwenang perlu menghabiskan 4.750 pound sterling (Rp82,1 juta) untuk membersihkan cat di papan tanda nama dan di jalan.

Hakim Irkam juga memberikan keputusan bebas dengan jaminan jaminan syarat kepada Johnson, diminta untuk tidak memiliki cat atau bahan perekat di tempat umum. Johnson masih harus menghadapi pengadilan pada 23 November.

Baca Juga: Protes di Parlemen, 8 Aktivis Iklim di Inggris Raya Ditangkap

3. Polisi menangkap puluhan orang sehubungan dengan unjuk rasa iklim

3 Aktivis Iklim Inggris Didakwa atas Perusakan selama Aksi ProtesIlustrasi penangkapan. (Unsplash.com/niu niu)

Melansir Associated Press, pihak berwenang telah melakukan penangkapan terhadap 25 orang terkait protes iklim pada hari Jumat, yang dilakukan para aktivis dari kelompok Extinction Rebellion dan Just Stop Oil. Pada protes di hari Sabtu, polisi juga menangkap 26 orang lagi setelah aktivis Just Stop Oil memblokir jalan utama di London timur. Beberapa demonstran menempelkan diri ke permukaan jalan.

Kelompok Just Stop Oil dalam aksi unjuk rasanya telah menarik perhatian dan kritikan karena tindakan mereka yang mengganggu, termasuk menargetkan karya seni di museum.

Para aktivis pada bulan Juli menempelkan diri mereka pada bingkai salinan lukisan Perjamuan Terakhir karya Leonardo da Vinci di Royal Academy of Arts London dan dan lukisan The Hay Wain karya John Constable Para aktivis iklim juga memblokir jembatan dan persimpangan di London selama dua minggu protes terhadap pendekatan pemerintah terhadap penaganan perubahan iklim.

Demonstrasi terkait iklim yang terus terjadi di Inggris terjadi setelah Perdana Menteri Liz Truss memberikan izin baru untuk operasi minyak dan gas di Laut Utara dan membatalkan larangan 2019 pada rekahan hidrolik di Inggris. Tindakan itu dianggap para pemerhati lingkungan telah merusak perjuangan terhadap perubahan iklim.

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya