Deal dengan Pemerintah, Dokter di Kenya Akhiri Mogok Kerja

Mogok kerja berlangsung selama 56 hari

Intinya Sih...

  • Dokter-dokter di Kenya mengakhiri mogok kerja setelah 56 hari, menuntut pembayaran gaji tertunggak dan rekrutmen dokter magang.
  • Kementerian Kesehatan Kenya mencapai kesepakatan dengan serikat pekerja dokter, mengakhiri pemogokan secara nasional.
  • Serikat pekerja dokter menuntut perlindungan asuransi kesehatan yang memadai dan perekrutan dokter magang dalam waktu 60 hari.

Jakarta, IDN Times - Para dokter rumah sakit umum di Kenya mengakhiri mogok kerja dengan menandatangani perjanjian kembali bekerja dengan pemerintah pada Rabu (8/5/2024). Para pekerja medis itu telah melakukan aksi mogok selama 56 hari, yang membuat layanan kesehatan terganggu.

Aksi protes kerja ini dilakukan oleh serikat pekerja Persatuan Praktisi Medis, Apoteker dan Dokter Gigi Kenya (KMPDU), yang mewakili lebih dari 7 ribu anggota. Mereka menuntut pembayaran tunggakan gaji dan meminta agar dokter magang segera dipekerjakan.

Baca Juga: Korban Tewas akibat Banjir di Kenya Jadi 228 Orang

1. Pengadilan meminta kedua pihak segera mencapai kesepakatan

Deal dengan Pemerintah, Dokter di Kenya Akhiri Mogok KerjaIlustrasi palu pengadilan. (Pexels.com/Sora Shimazaki)

Dilansir The Star, Kementerian Kesehatan Kenya mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan KMPDU dan para pejabat telah menandatangani perjanjian formula kembali bekerja.

“Setelah 56 hari, KMPDU menandatangani perjanjian, mengakhiri aksi mogok dokter secara nasional,” kata kementerian tersebut.

Perjanjian itu mengikuti arahan pengadilan yang memberikan waktu 48 jam kepada para pihak untuk mencapai kesepakatan, jika tidak maka masalah akan diselidiki dan diputuskan di pengadilan. Pada Rabu, kedua pihak hadir di pengadilan, dengan pengacara yang mewakili kedua pihak mengatakan hampir mencapai kesepakatan.

Ochieng Oduol, pengacara yang mewakili Jaksa Agung mengatakan mereka membuat kemajuan dan mengajukan dua laporan ke pengadilan. Salah satunya adalah formula kembali bekerja antara pemerintah dan serikat dokter dan yang lainnya antara pemerintah daerah dan serikat dokter.

"Seperti yang kamu lihat, para pihak telah sepakat, menandatangani perjanjian dan kami meminta pengadilan agar kami kembali ke hadapan kamu pada pukul 16.30, para pihak sedang menyelesaikan dokumen akhir dalam hal pengeditan dan kami akan mengajukan dokumen akhir formula kembali bekerja secara menyeluruh sesuai dengan pemberitahuan mogok, kata Oduol.

“Pagi ini kami sudah melakukan pertemuan dengan pihak pemberi kerja dan memastikan bahwa dokumen yang diserahkan kepada Anda mewakili kesepakatan antara para pihak kecuali masalah dokter magang,” kata Edgar Washika, pengacara untuk KMPDU.

2. Pemerintah tidak punya uang untuk membayar gaji

Dilansir Reuters, serikat pekerja itu mengatakan tunggakan upah para dokter tersebut timbul dari perjanjian perundingan bersama tahun 2017. Para dokter juga menuntut penyediaan perlindungan asuransi kesehatan yang memadai untuk diri mereka sendiri dan tanggungan mereka.

“Satu hal yang harus kita yakinkan semua orang, setiap dokter, setiap orang bahwa hak-hak pekerja sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerja bersama yang ditandatangani adalah hal yang sakral, kami akan selalu berusaha untuk melindunginya,” ujar Dhavji Atellah, sekretaris jenderal KMPDU.

Dia mengatakan permintaan perekrutan pekerja magang masih menunggu keputusan di pengadilan, tapi disepakati bahwa permintaan tersebut akan dikirimkan dalam waktu 60 hari.

Pemerintah mengatakan mereka tidak mampu mempekerjakan dokter magang karena tekanan keuangan pada anggaran masyarakat. Sektor kesehatan di negara tersebut kekurangan dana dan staf dan sering dilanda pemogokan.

Baca Juga: Banjir kian Ganas, Presiden Kenya Tunda Pembukaan Sekolah

3. Kembalinya para dokter akan membantu korban banjir

Deal dengan Pemerintah, Dokter di Kenya Akhiri Mogok KerjaIlustrasi dokter. (Unsplash.com/Sander Sammy)

Berakhirnya pemogokan akan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, terutama setelah hujan lebat dan banjir yang menewaskan 257 orang sejak bulan Maret, dan membuat 293.661 orang mengungsi.

"Kami berharap mereka dapat kembali dalam beberapa menit ke depan karena kami benar-benar ingin kesehatan kami kembali normal,” kata Muthomi Njuki, pemimpin daerah Tharaka Nithi, mengutip kasus kolera yang muncul di beberapa wilayah di negara tersebut.

Sebelumnya aksi mogok para pekerja medis juga terjadi selama wabah COVID-19 untuk memprotes kurangnya alat pelindung diri dan keluhan lainnya. Pemogokan juga terjadi pada 2017 dan berlangsung selama tiga bulan.

Baca Juga: Kenya Dilanda Banjir, 71 Orang Tewas

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya