Demi Pulihkan Ekologi Alam, India Datangkan Citah dari Namibia

Citah di India telah punah sejak1952

Jakarta, IDN Times - Menteri Lingkungan Hidup Hutan dan Perubahan Iklim India, Bhupender Yadav, dan Wakil Perdana Menteri Namibia, Netumbo Nandi Ndaitwah, pada Rabu (20/7/2022) menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang akan membawa kembali citah ke India.

Negara itu sebelumnya memiliki citah di wilayahnya, tapi kucing liar itu dinyatakan secara resmi punah di India pada 1952.

Pengiriman pertama akan dilakukan pada bulan depan, yang akan melibatkan delapan citah dari Namibia. Para citah itu akan ditampung di Taman Nasional Kuno di Madhya Pradesh.

1. Kedatangan diharapkan pada hari kemerdekaan

Demi Pulihkan Ekologi Alam, India Datangkan Citah dari NamibiaBendera India. (Unsplash.com/Naveed Ahmed)

Melansir Al Jazeera, Yadav menyampaikan bahwa dia berharap citah dari Namibia dapat tiba pada 15 Agustus, yang merupakan Hari Kemerdekaan ke-75.

"Menyelesaikan 75 tahun Kemerdekaan yang gemilang dengan memulihkan spesies unggulan terestrial tercepat, citah, di India, akan menghidupkan kembali dinamika ekologi. Reintroduksi citah juga akan sangat meningkatkan mata pencaharian masyarakat lokal melalui prospek ekowisata dalam jangka panjang," Kata Yadav.

Taman Nasional Kuno dipilih menjadi tempat tinggal citah dari Afrika pada Januari 2021, karena memiliki sumber makanan untuk citah dan mempunyai padang rumput yang cocok untuk kucing.

“Tujuan utama dari proyek reintroduksi citah adalah untuk membangun metapopulasi citah yang layak di India yang memungkinkan citah untuk melakukan peran fungsionalnya sebagai puncak predator,” kata Kementerian Lingkungan dalam pernyataannya.

Selain menerima delapan citah dari Namibia, India juga berencana menerima citah dari Afrika Selatan, tapi kedua negara belum menandatangani perjanjian resmi.

Baca Juga: 5 Hewan yang Jago Berkamuflase saat Masih Bayi, Termasuk Citah

2. Persiapan telah dilakukan untuk menyabut kedatangan citah

Demi Pulihkan Ekologi Alam, India Datangkan Citah dari NamibiaIlustrasi citah. (Unsplash.com/Christin Noelle)

Melansir Hindustan Times, dalam proyek citah ini, India akan terlebih dahulu merawat para citah di kandang sebelum dilepas ke alam liar. Otoritas Konservasi Harimau Nasional telah membuat pengaturan dan mendikusikan semua hal yang dibutuhkan untuk menetapkan tanggal pasti kedatangan.

Taman Nasional Kuno saat ini dapat menampung sekitar 21 ekor citah. Wilayah itu merupakan rumah bagi citah di India pada 100 tahun lalu, dan saat ini sedang mempersiapkan pemindahan citah.

“Kami telah menyelesaikan semua persiapan dasar dan juga menyelesaikan pekerjaan seperti yang direkomendasikan oleh tim Afrika Selatan dan Namibia. Sekarang, kami memindahkan basis mangsa ke dalam pagar,” kata JS Chauhan, kepala sipir satwa liar di Madhya Pradesh.

Ravi Chellam, seorang ahli biologi satwa liar dan ilmuwan konservasi, skeptis bahwa proyek itu akan membantu dalam fungsi ekologi di India. Chellam menyampaikan bahwa dia lebih yakin singa Asia dapat berperan lebih baik sebagai puncak rantai makanan daripada citah. Mahkamah Agung India pada 2013 telah memerintahkan singa untuk dibawa ke taman nasional itu, tapi belum dilakukan.

Chellam juga mengkritik pemerintah yang lebih mementingkan proyek citah daripada mengeluarkan dana untuk menyelamatkan burung bustard yang terancam punah.

3. India pernah berupaya membawa citah dari Iran

Demi Pulihkan Ekologi Alam, India Datangkan Citah dari NamibiaIlustrasi citah. (Unsplash.com/Sammy Wong)

Melansir BBC, citah yang keberadaannya sudah tidak ada di India sejak 1952 merupakan satu-satunya mamalia besar yang punah di negara itu sejak merdeka dari Inggris. Punahnya hewan itu di India akibat perburuan, hilangnya habitat, dan kelangkaan makanan.

Citah Asia dapat ditemukan di daerah yang membentang dari Semenanjung Arab hingga Afghanistan. Namun, sekarang citah Asia hanya dapat ditemukan di Iran. Teheran saat ini meyakini bahwa hanya ada 12 ekor citah yang masih hidup di negara itu.

India telah lama berupaya agar citah kemabali ada ke wilayahnya. Pada 1970-an, India berupaya membawa citah dari Iran, ketika negara itu memiliki 300 ekor citah, tapi tidak dapat terwujud karena negosiasi berakhir akibat Revolusi Iran.

Citah telah diklasifikasikan sebagai spesies yang rentan di bawah International Union for Conservation of Nature Red List of Threatened Species. Saat ini diperkirakan hanya ada sekitar 7 ribu citah yang tersisa di alam liar di seluruh dunia.

Baca Juga: 8 Fakta Mengejutkan tentang Citah, Ternyata Bukan dari Afrika 

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya