Erdogan Resmikan Masjid Baru di Taksim Square

Sejak 2013 pembangunan di Taksim Square ditentang

Istanbul, IDN Times - Sebuah masjid baru di Taksim Square diresmikan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (28/5/2021). Masjid itu dianggap secara simbolis mengerdilkan monumen bapak pendiri sekuler Turki, Mustafa Kemal Ataturk, serta gereja Ortodoks Yunani Hagia Triada di dekatnya.

Pembangunan masjid yang megah ini telah menimbulkan pertentangan di Taksim Square, yang merupakan salah satu medan pertempuran budaya paling terkenal di Istanbul. Gerakan di Taman Gezi pada 2013 dilakukan untuk menentang pembangunan di area tersebut.

1. Erdorgan telah merencanakan pembangunan sejak masih menjadi wali kota Istanbul

Erdogan Resmikan Masjid Baru di Taksim SquareMasjid baru di Taksim Square yang diresmikan oleh Erdogan pada 28 Mei 2021 bersebelahan dengan monumen Ataturk. (Twitter.com/Soner Cagaptay)

Melansir dari BBC, rencana pembangunan masjid di area tersebut telah Erdogan inginkan sejak masih menjadi wali kota Istanbul pada 1990-an. Dalam peresmian itu dihadiri oleh ribuan orang dan ada yang berdoa di alun-alun itu sendiri karena masjidnya penuh. Setelah sholat Jumat, Erdogan di peresmian masjid itu mengatakan.

"Masjid Taksim sekarang menempati tempat yang menonjol di antara simbol-simbol Istanbul. Insya Allah, itu akan bertahan sampai akhir zaman." Dia juga mengatakan kepada orang banyak bahwa pembangunan masjid adalah kemenangan atas pengunjuk rasa yang keberatan dengan Taksim Square yang memiliki nada religius, menambahkan bahwa "tidak ada yang dapat menghentikan inisiatif ini sekarang".

Jemaah yang hadir di situs tersebut memuji masjid itu, yang menggabungkan fitur Ottoman dengan desain kontemporer. Masjid itu mampu menampung sekitar 4 ribu orang. Sebelum ada masjid itu tidak ada ruang sholat, orang-orang sholat di lapangan dengan dengan menggunakan alas koran.

2. Masjid ketiga yang diresmikan Erdogan di Istanbul

Melansir dari Al Jazeera, kehadiran masjid itu dianggap sebagai upaya Erdogan, pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang berkuasa sejak 2002 untuk memaksakan agama dan konservatif dengan dominasi atas area tersebut.

Soner Cagaptay, direktur program penelitian Turki di Washington Institute untuk Kebijakan Timur Dekat, melaului Twitter, dia menyampaikan bahwa dengan mebmbangun masjid, Erdogan tampaknya bertekad untuk meninggalkan jejaknya yang tak terhapuskan di Turki.

Termasuk masjid di Taksim Square, Erdogan telah membuka tiga masjid bersejarah di Istanbul. Pada Maret 2019 meresmikan masjid besar Camlica yang menghadap ke sisi kota Asia. Tahun 2020, Hagia Sophia yang berusia 1.400 tahun, yang awalnya adalah sebuah gereja sebelum menjadi masjid di bawah Ottoman dan kemudian menjadi museum di bawah Ataturk, diubah kembali menjadi masjid.

Baca Juga: AS Bela Israel, Erdogan kepada Biden: Tangan Anda Berlumuran Darah

3. Protes di Taman Gezi

Melansir dari The Guardian, peresmian masjid di Taksim Square bertepatan dengan peringatan delapan tahun protes di Taman Gezi. Peresmian itu oleh salah satu surat kabar dianggap sebagai "kemenangan atas teror Gezi".

Gerakan Taman Gezi merupakan unjuk rasa untuk ruang hijau yang berdekatan dengan alun-alun Taksim, dipicu oleh rencana untuk membangun kembali kawasan yang ditentang keras oleh para pegiat yang berpendapat bahwa ruang hijau yang langka di pusat kota harus dijaga.

Gerakan unjuk rasa itu  berubah menjadi gelombang protes terhadap arah pemerintahan Erdogan yang dianggap semakin otoriter yang melanda Turki pada musim panas 2013, dan berhasil dihentikan setelah tindakan keras negara oleh pemerintah.

Lingkungan termasuk Taksim Square, yang terletak tepat di luar tembok kota Bizantium asli, secara tradisional merupakan rumah bagi agama dan etnis minoritas Istanbul.  Disana terdapat beberapa gereja di sekitarnya, termasuk gereja Ortodoks Yunani terbesar di kota itu, tetapi juga ada beberapa masjid besar. Area itu merupakak titik fokus kehidupan di sisi Eropa Istanbul, yang  terhubung dengan jalan perbelanjaan utama, Istiklal, dan biasanya ramai dengan pembeli, turis, pekerja, dan pengunjung pesta.

Sejak Republik Turki didirikan seabad yang lalu, Turki telah menjadi pusat budaya yang ramai sekaligus tempat protes dan kekerasan polisi, yang salah satunya demonstrasi Hari Buruh pada 1977, yang menyebabkan 34 orang tewas.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Belanja untuk Membeli Oleh-oleh Murah di Turki

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya