Houthi Serang Kapal Yunani di Laut Merah saat AS Sita Senjata Iran

Kapal sedang menuju Israel

Jakarta, IDN Times - Houthi Yaman melancarkan serangan rudal terhadap kapal curah Zografia milik Yunani di Laut Merah pada Selasa (16/1/2024). Kapal berbendara Malta itu sedang berlayar dari Vietnam ke Israel.

Serangan terjadi saat Amerika Serikat (AS) mengumumkan telah menyita senjata untuk Houthi yang dipasok oleh Iran. AS telah meningkatkan serangan terhadap sasaran-sasaran Houthi.

1. Serangan tidak membuat Kapal berhenti berlayar

Houthi Serang Kapal Yunani di Laut Merah saat AS Sita Senjata IranIlustrasi kapal kargo. (Unsplash.com/Dominik Lückmann)

Yahya Sarea, juru bicara militer Houthi, mengatakan serangan terhadap kapal Zografia dilakukan ketika kapal tersebut menuju ke Israel. Serangan itu melibatkan rudal balistik anti-kapal angkatan laut.

Aksi dilakukan ketika kapal menuju utara menuju Terusan Suez. Kapal milik Yunani itu memiliki 24 awak di dalamnya, tidak ada korban luka.

Tembakan rudal itu tidak menimbulkan kerusakan parah. Kapal tetap layak berlayar dan melanjutkan transit di Laut Merah.

“Sebuah kapal curah berbendera Malta milik Yunani dilaporkan menjadi sasaran dan terkena dampak rudal saat transit di selatan Laut Merah menuju utara,” kata perusahaan manajemen risiko maritim Ambrey dalam peringatannya, dilansir Al Jazeera.

Houthi, yang didukung Iran sejak November tahun lalu, telah menyerang kapal komersial yang memiliki hubungan dengan Israel. Serangan itu dilakukan sebagai respons terhadap serangan Israel di Gaza. Namun, banyak kapal yang tidak terkait Israel juga diserang.

Baca Juga: Houthi Serang Kapal Kargo Milik AS di Teluk Aden

2. AS sita senjata yang dipasok Houthi

Houthi Serang Kapal Yunani di Laut Merah saat AS Sita Senjata IranBendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)

Dilansir BBC, AS dan Inggris telah melancarkan gelombang serangan udara terhadap puluhan sasaran Houthi pada 11 Januari. Pada Minggu, AS klaim telah menembak rudal yang ditembakkan ke salah satu kapal perangnya dari wilayah Houthi di Yaman. Sehari kemudian, Houthi mengatakan mereka telah menyerang kapal kargo milik AS di Teluk Aden dengan rudal balistik.

Pada Selasa, AS telah menyita senjata canggih Iran yang diangkut ke Houthi. Operasi itu berlangsung lima hari lalu. Materi yang ditemukan di kapal layar termasuk komponen rudal balistik dan jelajah, di antaranya hulu ledak dan sistem panduan. Suku cadang peralatan pertahanan udara juga disita.

AS juga mengatakan serangan terbaru mereka berhasil menghancurkan empat rudal balistik anti-kapal yang siap diluncurkan.

Hasil analisis awal militer AS menunjukkan Houthi telah menggunakan jenis senjata yang sama dalam serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah yang diberikan Iran. Di sisi lain, Iran membantah berada di balik kemampuan rudal Houthi.

“Ini adalah penyitaan pertama senjata konvensional canggih (ACW) mematikan yang dipasok Iran kepada Houthi sejak awal serangan Houthi terhadap kapal dagang pada November,” kata Komando Pusat AS, yang juga mengatakan sedang melakukan pencarian untuk menemukan dua anggota Angkatan Laut AS yang hilang di laut selama operasi tersebut.

3. Konflik rute pelayaran ke Laut Merah dialihkan

Houthi Serang Kapal Yunani di Laut Merah saat AS Sita Senjata IranIlustrasi kapal kargo. (Unsplash.com/Venti Views)

Laut Merah menghubungkan Samudera Hindia ke Laut Tengah melalui Terusan Suez, tapi konflik yang terjadi telah mengganggu pelayaran di perairan itu. Saat ini beberapa perusahaan pelayaran telah mengumumkan alih rute melintasi Tanjung Harapan untuk mencapai Eropa.

Raksasa minyak Shell dari Inggris menjadi perusahaan terbaru yang menangguhkan semua pengirimannya melalui Laut Merah tanpa batas waktu.

Sebelumnya, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengatakan, pengiriman gas alam cair (LNG) akan terpengaruh oleh ketegangan di Laut Merah dan memperingatkan serangan terhadap Yaman berisiko memperburuk krisis.

“LNG adalah sama seperti pengiriman pedagang lainnya. Mereka akan terkena dampaknya (pertukaran dengan Houthi). Ada jalur alternatif. Rute-rute alternatif tersebut tidaklah efisien, rute tersebut kurang efisien dibandingkan rute saat ini,” katanya saat berada di Forum Ekonomi Dunia di Davos di Swiss.

Baca Juga: Houthi Jamin Pembajakan Kapal Israel di Laut Merah Tetap Lanjut

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya