Intelijen Inggris Terbukti Lalai Cegah Teror Bom di Konser Manchester 

Pelaku merupakan subjek penyelidikan MI5

Jakarta, IDN Times - Penyelidikan atas serangan bom di konser Ariana Grande di Manchester Arena pada 22 Mei 2017 menyimpulkan bahwa Dinas Keamanan MI5 kemungkinan dapat mencegah tragedi itu terjadi.

Laporan yang dirilis pada Kamis (2/3/2023) mengatakan, MI5 gagal bertindak cepat dan melewatkan peluang penting untuk mencegah serangan.

Serangan itu dilakukan Salman Abedi dengan bom bunuh diri, ketika ribuan penonton, termasuk banyak anak-anak, meninggalkan konser itu. Ledakan bom menyebabkan 22 orang tewas, yang termuda berusia 8 tahun dan lebih dari 200 orang lainnya terluka.

1. MI5 mengidentifikasi penyerang dapat mengancam keamanan

Intelijen Inggris Terbukti Lalai Cegah Teror Bom di Konser Manchester Ilustrasi Bom (Teroris) (IDN Times/Mardya Shakti)

John Saunders, pensiunan hakim yang memimpin penyelidikan, mengatakan bahwa seorang petugas MI5 mengakui bahwa mereka megidentifikasi Abedi sebagai masalah keamanan nasional. Tapi tidak segera mendiskusikannya dengan rekan-rekannya.

"Saya telah menemukan peluang yang terlewatkan secara signifikan untuk mengambil tindakan yang mungkin dapat mencegah serangan itu," kata Saunders, dilansir Associated Press.

Saunders mengatakan, MI5 berdasarkan informasi yang diterimanya kemungkinan dapat menghentikan Abedi di Bandara Manchester, yang baru kembali dari Libya empat hari sebelum serangan.

Penyelidikan menemukan bahwa Abedi telah didelidiki oleh petugas MI5 pada 2014, tapi kasusnya ditutup setelah itu karena dia dianggap tidak mengancam.

Saunders mengatakan, pihak berwenang gagal merujuk Abedi ke program kontraterorisme pemerintah, yang dikenal sebagai Prevent.

Baca Juga: Inggris: Kami Terus Dukung Ukraina Lawan Rusia!

2. MI5 menyampaikan penyesalan gagal mencegah serangan

Direktur Jenderal MI5, Ken McCallum, mengaku menyesal karena instansinya tidak dapat mencegah serangan.

“Mengumpulkan intelijen rahasia itu sulit, tetapi seandainya kami berhasil memanfaatkan peluang tipis yang kami miliki, mereka yang terkena dampak mungkin tidak akan mengalami kehilangan dan trauma yang mengerikan seperti itu,” kata McCallum, dilansir Reuters.

Menteri Dalam Negeri, Suella Braverman, telah menanggapi laporan penyeilidkan itu. Dia mengatakan bakal bekerja dengan agensi dan polisi untuk melakukan segala kemungkinan untuk mencegah serangan seperti itu terjadi lagi.

Dua laporan Saunders sebelumnya juga menyoroti kekurangan dan kesalahan lain, yang dibuat baik dalam keamanan di acara konser tersebut dan tanggapan layanan darurat atas serangan itu, dengan mengatakan satu korban mungkin akan selamat jika layanan jauh lebih baik.

3. Kekecewaan pihak korban

Intelijen Inggris Terbukti Lalai Cegah Teror Bom di Konser Manchester Ilustrasi Garis Polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Richard Scorer, seorang pengacara untuk 11 keluarga yang berduka, mengatakan laporan Saunders mengungkap kegagalan yang tidak dapat diterima.

"Paling tidak, kemungkinan nyata untuk mencegah serangan ini hilang. Ini kesimpulan yang menghancurkan bagi kami," katanya.

Caroline Curry, ibu dari Liam Curry yaitu remaja 19 tahun yang merupakan salah satu korban tewas mengatakan, dia tidak bisa memaafkan petugas intelijen atas kegagalan mereka.

"Dari atas ke bawah, MI5 hingga rekan penyerang, kami akan selalu percaya kalian semua berperan dalam pembunuhan anak-anak kami. Begitu banyak orang dibayar malam itu untuk melindungi anak-anak kita, namun begitu banyak yang gagal dalam tugasnya," kata Curry

Terkait serangan ini, ada dua orang yang yang telah dijatuhi hukuman, yaitu Aik laki-laki Abedi, Hashem, dijatuhi hukuman 55 tahun pada 2020 karena menyemangati dan membantunya. Sementara kakak laki-laki ketiga, Ismail, pada Juli tahun lalu dihukum karena ketidakhadirannya untuk memberikan bukti. Dia melarikan diri dari Inggris.

Baca Juga: Cuaca Buruk Picu Kelangkaan Sayur dan Buah di Inggris

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya