Iran Penjarakan Ayah dari Pemuda yang Dieksekusi karena Protes

Dijatuhi hukuman enam tahun penjara

Jakarta, IDN Times - Mashallah Karami, ayah dari pengunjuk rasa Mohammad Mehdi Karami yang dieksekusi, dijatuhi hukuman enam tahun penjara oleh pengadilan Iran pada Sabtu (25/5/2024). Dia dituduh membahayakan keamanan nasional karena propaganda melawan rezim.

Penahanan terhadap Karami telah berlangsung sejak 22 Agustus tahun lalu, dan keluarganya telah berulang kali diganggu oleh pasukan keamanan. Kelompok hak asasi manusia menuduh penangkapan itu untuk membungkamnya.

1. Pengacara terdakwa akan mengajukan banding

Iran Penjarakan Ayah dari Pemuda yang Dieksekusi karena ProtesIlustrasi palu pengadilan. (Pixabay.com/Daniel_B_photos)

Ali Sharifzadeh Ardakani, pengacara terdakwa, mengatakan kliennya telah dijatuhi hukuman penjara penyitaan properti atas tuduhan penghasutan.

“Mengingat Pengadilan Revolusi Islam telah mengajukan dua dakwaan tambahan di Pengadilan Pidana 2, maka Pengadilan Pidana 2 tidak mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan perintah penyitaan. Putusan tersebut mengandung kekurangan hukum, dan kami bermaksud untuk mengajukan banding," kata dia, dilansir dari VOA News. 

Pengacara itu sempat memberikan gambaran positif tentang sidang sebelumnya pada 23 April. Dia mengatakan setelah delapan bulan penahanan kliennya, hal ini memberikan kesempatan bagus untuk membelanya dan mencatat bahwa hakim mendengarkan apa yang kami katakan.

Sesi pengadilan tersebut diadakan untuk membahas dua tuduhan, yaitu propaganda melawan rezim dan kolusi dan perkumpulan melawan keamanan nasional.

Baca Juga: Iran Rilis Penyelidikan Helikopter Presiden Raisi: Tidak Ada Tembakan

2. Eksekusi terhadap putranya

Iran Penjarakan Ayah dari Pemuda yang Dieksekusi karena ProtesIlustrasi gantungan tali hukuman mati. (Pixabay.com/ArtWithTammy

Putra Karami dieksekusi pada 7 Januari 2023 setelah dituduh bersalah atas pembunuhan terhadap seorang anggota pasukan paramiliter Basij bernama Ruhollah Ajamian. Tuduhan terkait protes nasional "Wanita, Kehidupan, Kebebasan" pada 2022.

Iran mengalami protes nasional saat itu, yang dipicu kematian wanita bernama Mahsa Amini. Dia meninggal usai ditangkap polisi moral karena dugaan pelanggaran aturan berpakaian wajib bagi wanita di negara tersebut.

Karami berusaha menghentikan hukuman mati terhadap putranya dengan mengunggah video di media sosial, yang meminta nyawa putranya diampuni. Ketika permohonannya tidak didengarkan dan putranya dieksekusi, dia mengunggah rekaman di kuburan, yang menunjukkan kerabat serta pendukung lainnya sedang berkabung.

Dalam penangkapannya, pihak berwenang menyita semua perangkat elektroniknya dan membekukan rekening bank keluarganya. Ada laporan pasukan pemerintah juga menghancurkan memorabilia, plakat dan medali, untuk mengenang putranya.

3. Pihak berwenang mengincar kerabat dari mereka yang terlibat protes

Iran Penjarakan Ayah dari Pemuda yang Dieksekusi karena ProtesIlustrasi aksi unjuk rasa. (Unsplash.com/Chris Slupski)

Dilansir France 24, kelompok hak asasi manusia Amnesty International belum lama ini mengatakan setidaknya ada delapan orang masih berisiko dieksekusi di Iran. Mereka terkait dalam kasus-kasus selama protes nasional pada tahun 2022.

"Dikatakan bahwa pihak berwenang telah sangat melanggar hak peradilan yang adil dan menjadikan banyak orang penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya, termasuk pemukulan, sengatan listrik dan kekerasan seksual."

Amnesty mengatakan sembilan orang yang dieksekusi terkait protes sejauh ini, termasuk putra Karami, semuanya digantung setelah pengadilan palsu yang sangat tidak adil.

Kelompok hak asasi manusia telah berulang kali menuduh pihak berwenang melecehkan kerabat orang-orang yang terbunuh dalam tindakan keras terhadap protes dan mereka yang digantung setelah kejadian tersebut untuk membungkam mereka.

“Hukuman enam tahun penjara terhadap Mashallah Karami, ayah seorang pengunjuk rasa yang dieksekusi di Iran, adalah ilustrasi nyata penindasan kejam Republik Islam Iran terhadap keluarga pencari keadilan,” kata Pusat Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di New York.

Baca Juga: AS Tuding Rusia Beri Bantuan Teknologi untuk Korut dan Iran

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya