Kapal Migran Tenggelam, Mayat Terdampar di Pantai Libya

Mayat tersebut telah terdampar selama tiga hari

Tripoli, IDN Times - Sebuah LSM bernama Proactiva Open Arms menerima beberapa foto, yang menunjukkan tubuh yang telah tak bernyawa, anak-anak kecil dan seorang wanita, dengan tubuh membengkak dan setengah terkubur di pasir pantai Zuwara, Libya.

Menurut LSM tersebut para migran itu bepergian dengan perahu yang berangkat dari Libya dalam beberapa hari terakhir, melalui Mediterania ke Eropa, rute berbahaya bagi para migran. Mayat-mayat yang terdampar di pantai di Zuwara itu ditemukan pada hari Sabtu (22/5/2021), waktu setempat.

1. Ada 33 orang yang selamat

Melansir dari WION News, pendiri Open Arms, Oscar Camps dalam sebuah tweet pada hari Senin (24/5/2021), dia memberitahu bahwa jenazah anak-anak migran itu telah ditinggalkan selama tiga hari di pantai di Zuwara di Libya. "Saya masih kaget dengan kengerian situasi, anak-anak dan wanita muda yang hanya memiliki impian dan ambisi untuk hidup. Mereka telah ditinggalkan di pantai #Zuwara #Libya selama lebih dari 3 hari. Tidak ada yang peduli tentang mereka."

Dalam foto yang beredar di media sosial menunjukkan seorang anak kecil dengan baju tidur polkadot one-piece. Pasir menutupi sebagian tubuh. Foto lainnya adalah seorang wanita dengan celana panjang hijau terhampar di pasir, yang atasannya tertarik ke atas. Gambar yang beredar itu telah dibandingkan dengan foto Alan Kurdi, anak berusia tiga tahun yang ditemukan tertelungkup di pantai Turki pada tahun 2015, yang menarik perhatian publik terhadap krisis pengungsi.

Dilaporkan bahwa tubuh anak-anak itu mungkin merupakan penumpang sebuah kapal yang telah meninggalkan Zuwara pada 18-19 Mei dan karam. Di kapal itu terdapat wanita dan anak-anak di dalamnya dengan sedikitnya 50 orang di kapal, meskipun kapal itu tenggelam dilaporkan bahwa ada 33 orang yang berhasil selamat.

Kapal itu dilaporkan bertujuan dari Libya menuju ke Eropa, tetapi tenggelam di Tunisia dengan semua yang diselamatkan orang Bangladesh. Mereka yang selamat dibawa ke pelabuhan Zarzis,  barat laut Zuwara.

Baca Juga: Lebih dari 2.000 Migran Masuk ke Italia dari Libya

2. Jumlah migran yang menuju Eropa sedang meningkat

Kapal Migran Tenggelam, Mayat Terdampar di Pantai LibyaIlustrasi kapal migran yang menuju Eropa melalui laut mediterania. (Unsplash.com/Jametlene Reskp)

Melansir dari BBC, saat ini Eropa bergulat menghadapi gelombang baru orang yang menuju ke benua itu di seberang Mediterania. Pada 2021 saat ini dilaporkan telah ada sekitar 13.000 orang telah tiba di Italia, dengan cuaca yang lebih hangat di daerah tersebut meningkatkan kekhawatiran bahwa akan ada lebih banyak orang yang mencoba menyeberang.

Pada pekan lalu dilaporkan ada lebih dari sekitar 8.000 orang dari Maroko, termasuk anak-anak berenang atau mengarungi pagar perbatasan untuk mencapai wilayah Spanyol di Ceuta. Segera setelah kabar itu diterima pihak berwenang kemudian segera mengembalikan beberapa ribu migran itu ke Maroko.

Melansir dari The Guardian, ribuan orang yang menuju Eropa dalam beberapa pekan terakhir dikabarkan berasal dari Libya. Pekan lalu, pihak berwenang Tunisia mengatakan puluhan orang tewas dalam kecelakaan kapal di lepas pantai Tunisia, sementara pada April 2021 lebih dari 130 orang tewas ketika perahu karet mereka terbalik di lautan badai di lepas pantai Libya.

Melansir dari WION News, pada April 2021 juga ditemukan perahu di lepas pantai Spanyol di Kepulauan Canary dengan 24 migran tewas di papan yang ditemukan oleh pesawat Angkatan Udara Spanyol melakukan patroli rutin. Menurut pihak berwenang, 23.023 migran mencapai Kepulauan Canary pada 2020 dengan perahu yang menantang arus kuat dan cuaca buruk yang sering terbalik pada malam hari.

3. Italia dan Prancis bahas migran Libya dan stabilisasi Afrika Tengah

Melansir dari The Guardian, Nancy Porsia, seorang jurnalis Italia dan ahli Libya, yang menggungah foto mayat-mayat itu di Twitter miliknya, menyampaikan bahwa mayat-mayat itu ditemukan pada hari Sabtu, ketika mereka dikumpulkan oleh militer Libya dan dimakamkan di pemakaman di dekat Abu Qamash. 

Berdasarkan data badan migrasi PBB, dilaporkan bahwa ada sekitar 630 orang telah tewas di Mediterania tengah tahun 2021 ketika mencoba mencapai Eropa.

Foto-foto mayat migran di Zuwara telah diketahui oleh Perdana Menteri Italia Mario Draghi, yang mengatakan. "Gambar tubuh bayi dan balita yang terdampar di pantai di Libya tidak dapat diterima."

Dengan banyaknya migran yang menuju Eropa, terutama ke Italia, Draghi telah bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Brussel, untuk membahas manajemen kedatangan migran dan prospek stabilisasi di Libya dan Afrika Tengah dengan bantuan kerja sama Prancis-Italia yang diperkuat.

Baca Juga: Lebih dari 2.000 Migran Masuk ke Italia dari Libya

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya