Kisruh dalam Partai Penguasa di Afrika Selatan, Mantan Sekjen Dipecat

Jabatan Magashule di partai ditangguhkan sejak Mei 2021

Jakarta, IDN Times - Partai Kongres Nasional Afrika (ANC) yang berkuasa di Afrika Selatan memecat Ace Magashule pada Senin (12/6/2023). Magashule merupakan mantan sekretaris jenderal ANC, dipecat karena karena melanggar aturan partai.

Jabatan Magashule  di partai ditangguhkan sejak Mei 2021, setelah didakwa atas tuduhan korupsi. Pelanggaran itu terjadi ketika dia menjabat sebagai perdana menteri provinsi Free State dari 2009 hingga 2018 sebelum naik ke posisi administratif teratas di ANC.

Baca Juga: Afsel Ingin Keluar dari ICC karena Dianggap Tidak Adil

1. Bersalah karena berusaha menangguhkan Ramaphosa

Kisruh dalam Partai Penguasa di Afrika Selatan, Mantan Sekjen DipecatPresiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. (Twitter.com/Cyril Ramaphosa)

Dilansir Associated Press, ANC mengatakan Komite Disiplin Nasional (NDC) menemukan Magashule bersalah atas empat pelanggaran peraturan partai. Dia telah diberi waktu tujuh hari untuk menanggapi temuan tersebut, tapi tidak menanggapi.

"Akibatnya, NDC mengonfirmasi pengusiran kawan Ace Magashule dari ANC sebagai sanksi akhir," kata ANC.

Pelanggaran terhadap Magashule terkait penolakan mundur setelah posisinya di ANC ditangguhkan. Itu setelah Magashule mengeluarkan surat yang menyatakan dia menangguhkan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, pemimpin ANC dari tugasnya.

Penolakan untuk mundur dan meminta maaf atas surat tersebut, membuat Magashule diputuskan melanggar aturan partai.

Baca Juga: Menelisik Seberapa Bestie Rusia dan Afrika Selatan

2. Terlibat kasus korupsi

Kisruh dalam Partai Penguasa di Afrika Selatan, Mantan Sekjen DipecatIlustrasi Koruptor (IDN Times/Mardya Shakti)

Magashule juga menghadapi dakwaan korupsi, terkait kontrak untuk mengaudit rumah dengan atap asbes sepanjang 2014 hingga 2016. Korupsi itu diduga terjadi ketika dia menjabat sebagai perdana menteri provinsi Free State, dikutip dari Reuters.

Rekan terdakwa dalam kasus tersebut, termasuk pengusaha yang memiliki hubungan dekat dengan ANC dan mantan pejabat pemerintah provinsi Free State. Mereka dituduh mengambil keuntungan pribadi dari uang proyek senilai lebih dari 13 juta dolar AS (Rp193,3 miliar).

Terkait tuduhan kepadanya Magashule telah menyangkal melakukan pelanggaran. Bulan lalu, dia mengajukan banding agar tuduhan terhadapnya dibatalkan oleh Mahkamah Agung Afrika Selatan.

Baca Juga: Dituduh Skandal Korupsi, Partai ANC Unggul di Pemilu Afrika Selatan

3. Dekat dengan mantan Presiden Jacob Zuma

Kisruh dalam Partai Penguasa di Afrika Selatan, Mantan Sekjen DipecatMantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma. (Twitter.com/Jacob G Zuma)

Magashule pernah dianggap sebagai salah satu lawan politik utama Ramaphosa. Namun, dia disisihkan dari konferensi ANC pada Desember, ketika Ramaphosa terpilih kembali sebagai pemimpin partai.

Dia juga dipandang dekat dengan saingan politik Ramaphosa mantan Presiden Jacob Zuma, yang juga sedang menghadapi tuduhan korupsi. Zuma dituduh terlibat kesepakatan senjata yang ditandatangani oleh pemerintah Afrika Selatan pada 1999 senilai lebih dari 1 miliar dolar AS (Rp14,8 triliun).

Tuduhan tersebut berkaitan dengan masa sebelum Zuma menjadi presiden, tapi saat karier politiknya sedang naik daun di ANC. Dugaan korupsi telah meluas selama masa kepresidenan Zuma dari 2009 hingga 2018.

Kasus-kasus terhadap Zuma dan Magashule dipandang sebagai yang terdepan dalam upaya Ramaphosa untuk membasmi korupsi. Namun, Ramaphosa juga sedang menjadi sorotan karena dituduh melanggar peraturan mata uang asing. Pelanggaran itu berkaitan dengan kasus pencurian sejumlah uang tunai dalam dolar AS dari peternakannya. Ramahposa tidak melaporkan pencurian tersebut.

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya