Masinis Kereta di Jerman Mengakhiri Mogok Kerja Lebih Awal

Pekerja dan operator akan melanjutkan negosiasi

Jakarta, IDN Times - GDL, serikat masinis kereta api Jerman mengakhiri mogok kerja lebih awal dari yang direncanakan untuk berlangsung hingga 29 Januari malam. Pengumuman itu disampaikan GDL dan operator kereta api Deutsche Bahn (DB) setelah sepakat melanjutkan negosiasi pada Sabtu (27/1/2024).

Mogok kerja ini mulai dilakukan pada 24 Januari sebagai aksi protes atas perselisihan terkait jam kerja dan gaji. Aksi mogok tersebut merupakan yang keempat kalinya dan yang terpanjang dalam perselisihan itu. 

Baca Juga: MRT Bantah Terima Suap dari Perusahaan Jerman SAP 

1. Negosiasi akan dilakukan selama lima minggu

Dilansir Reuters, GDL mengatakan mereka akan mengakhiri pemogokan untuk angkutan barang pada Minggu jam 6 sore. Angkutan penumpang akan kembali beroperasi pada Senin jam 2 pagi.

"Negosiasi akhirnya kembali ke jalurnya. Pelanggan kami memiliki keamanan perencanaan dan karyawan kami memiliki prospek kenaikan gaji lebih awal," kata Martin Seiler, direktur sumber daya manusia DB.

Kedua pihak telah sepakat untuk bernegosiasi secara pribadi selama lima minggu ke depan dan tidak akan ada pemogokan hingga setidaknya tanggal 3 Maret. Pembicaraan tidak akan diungkap ke publik sampai tercapai kesepakatan.

“Semua permasalahan dibahas dalam suasana yang konstruktif dan dibentuk menjadi peta jalan untuk perundingan akhir,” ujar Seiler.

2. Pekerja meminta jam kerja menjadi 35 jam seminggu

Masinis Kereta di Jerman Mengakhiri Mogok Kerja Lebih AwalIlustrasi kereta. (Unsplash.com/Ankush Minda)

Salah satu tuntutan utama GDL adalah pengurangan jam kerja dari 38 jam menjadi 35 jam seminggu, dengan tetap mempertahankan gaji penuh bagi anggota staf.

Permintaan itu ditolak DB karena dianggap terlalu mahal dan perlu mempekerjakan 10 persen lebih banyak pekerja untuk mengisi kesenjangan tersebut. Hal ini terjadi saat analis industri memperingatkan akan kekurangan tenaga kerja terampil.

“Kesediaan DB untuk menegosiasikan pengurangan jam kerja bagi pekerja shift merupakan hal yang sangat penting,” kata pemimpin GDL Claus Weselsky.

"Apa yang kami sepakati adalah bahwa kami akan membicarakan model untuk mengurangi jam kerja," kata Seller.

Baca Juga: Profil SAP, Perusahaan Jerman yang Diduga Suap Pejabat Indonesia

3. Kenaikan gaji yang diminta

Masinis Kereta di Jerman Mengakhiri Mogok Kerja Lebih AwalIlustrasi kereta. (Unsplash.com/Daniel Abadia)

Dilansir DW, selain jam kerja, serikat pekerja tersebut juga meminta operator memberikan kenaikan gaji bulanan sebesar 555 euro (Rp9,5 juta) sebelum pajak untuk semua anggotanya. Permintaan itu berarti kenaikan gaji awal sebesar 18 persen.

DB telah menawarkan peningkatan upah hampir 13 persen bagi mereka yang bekerja selama 38 jam penuh dalam seminggu. Namun, proposal penawaran itu ditolak oleh serikat.

Operator kereta tersebut juga ingin memperluas dan mengembangkan lebih lanjut divisi perawatan kendaraan.

“Kami akan secara terbuka menegosiasikan perjanjian kerja bersama yang ada untuk apa yang disebut pemeliharaan terkait perusahaan,” kata Seiler.

Baca Juga: Jerman Sebut Rusia Persiapkan Perang Dunia III

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya