Masjid dan Gereja di Burkina Faso Diserang pada Hari yang Sama

Puluhan orang tewas dalam serangan

Jakarta, IDN Times - Orang-orang bersenjata di Burkina Faso melakukan serangan terhadap Masjid dan Gereja pada Minggu (25/2/2024). Serangan di masjid menyebabkan lusinan orang tewas, sementara di gereja menyebabkan 15 orang tewas.

Belum diketahui kedua serangan saling terkait atau tidak, tapi lokasi serangan memiliki masalah kelompok bersenjata. Negara itu selama bertahun-tahun menghadapai masalah keamanan dari para pemberontak.

1. Serangan di masjid diduga menargetkan tentara dan milisi

Dilansir BBC, para penyerang diduga merupakan kelompok milisi Islam, yang digambarkan melakukan invasi besar-besaran, dengan ratusan militan bersenjata senapan mesin yang mengendarai sepeda motor. Mereka diduga menargetkan tentara dan milisi pertahanan diri yang ditempatkan di lokasi setempat pada hari itu.

Insiden itu terjadi di kota Natiaboani, ketika orang-orang sedang berkumpul di masjid untuk melakukan salat subuh.

“Korbannya semuanya Muslim, kebanyakan laki-laki,” kata warga setempat.

Natiaboani, tempat serangan itu terjadi berada di wilayah timur Burkina Faso yang bermasalah, daerah yang banyak kelompok bersenjata beroperasi.

Baca Juga: Burkina Faso Sebut Keluar dari ECOWAS Keputusan Tepat

2. Serangan teroris di gereja

Masjid dan Gereja di Burkina Faso Diserang pada Hari yang Samailustrasi radikalisme (IDN Times/Aditya Pratama)

Dilansir Associated Press, Jean-Pierre Sawadogo, vikaris Keuskupan Katolik Dori, tempat serangan itu terjadi, mengatakan serangan terjadi di desa Essakane. Dia menganggap serangan sebagai tindakan teroris, yang menyebabkan 12 umat Katolik tewas di tempat kejadian, sementara tiga lainnya meninggal saat dirawat.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan. Namun, kecurigaan tertuju pada kelompok jihad yang sering menyerang komunitas terpencil dan pasukan keamanan, terutama di wilayah utara, yang dilanda konflik.

“Dalam keadaan yang menyakitkan ini, kami mengundang kamu untuk berdoa memohon ketenangan kepada Tuhan bagi mereka yang meninggal dalam iman, untuk kesembuhan bagi yang terluka dan untuk pertobatan mereka yang terus menabur kematian dan kehancuran di negara kami,” kata Sawadogo.

3. Masalah keamanan di Burkina Faso

Masjid dan Gereja di Burkina Faso Diserang pada Hari yang SamaIlustrasi bendera Burkina Faso. (Pixabay.com/OpenClipart-Vectors)

Serangan terhadap tokoh agama sering terjadi di Burkina Faso. Lima tahun lalu, seorang pendeta diculik dari kota utara Djibo dan masih hilang hingga kini. Pada 2021, imam utama di kota yang sama, Djibo, diculik oleh orang-orang bersenjata dan ditemukan tewas beberapa hari kemudian.

Para pekerja kemanusiaan mengatakan, Burkina Faso adalah salah satu krisis yang paling diabaikan di dunia. Negara itu telah mengalami ketidakamanan yang merajalela selama bertahun-tahun. Sekitar setengah wilayah berada di luar kendali pemerintah karena kelompok jihad telah merusak negara.

Para pemberontak telah membunuh ribuan orang dan membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi. Selain itu, sekitar seperempat dari seluruh anak balita diperkirakan mengalami hambatan pertumbuhan akibat kelaparan.

Militer yang merebut kekuasaan pada Januari 2022 berjanji memenangkan pertempuran melawan pemberontak. Namun, kekerasan terus berlanjut, jumlah orang yang terbunuh oleh para teroris meningkat hampir tiga kali lipat pada Agustus tahun lalu dibandingkan 18 bulan sebelumnya, menurut laporan Pusat Studi Strategis Afrika pada bulan Agustus.

Selain terbatasnya kapasitas junta, situasi keamanan juga diperburuk oleh buruknya perbatasan negara dengan Mali dan Niger, yang keduanya juga dijalankan oleh junta dan juga berjuang menghadapi krisis keamanan.

Baca Juga: 23 Negara Bebas Visa di Afrika, Bisa Tinggal sampai 90 Hari!

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya