Nepal Bebaskan si "Pembunuh Bikini" yang Bantai 20 Orang di Asia

Pelaku juga melakukan pembunuhan di Thailand dan India

Jakarta, IDN Times - Charles Sobhraj, seorang pembunuh berantai dari Prancis yang telah menjalani 19 dari 20 masa hukuman di Nepal, akan dibebaskan. Mahkamah Agung Nepal memerintahkan pembebasan pada Rabu (21/12/2022).

Sobhraj dihukum di Nepal atas dua pembunuhan, tapi juga dituduh melakukan pembunuhan lainnya di Thailand dan India. Dia dituduh terlibat dalam 20 pembunuhan terhadap pelancong muda dari Barat di Asia pada 1970-an dan 1980-an, biasanya korban dibunuh dengan lebih dulu diberi obat bius di makanan atau minuman mereka.

1. Pembebasan sesuai aturan

Melansir France 24, Mahkamah Agung memutuskan pemebasan Sobhraj atas alasan kesehatan dan memerintahkan agar dia dideportasi ke Prancis.

"Menahannya di penjara terus menerus tidak sejalan dengan hak asasi narapidana. Jika tidak ada kasus lain, pengadilan ini memerintahkan pembebasannya hari ini dan kembali ke negaranya dalam waktu 15 hari," kata Mahkamah Agung.

Sobhraj dibebaskan karena membutuhkan operasi jantung terbuka. Dia telah menjalani operasi jantung selama lima jam pada 2017 dan vonis mengatakan dia tetap dalam perawatan rutin untuk penyakit jantung.

Pembebasannya sesuai dengan undang-undang yang memungkinkan pembebasan bagi tahanan sakit, yang telah menjalani tiga perempat dari masa hukuman.

Pejabat dari Penjara Pusat Kathmandu mengatakan, Sobhraj kemungkinan akan dibebaskan pada Kamis (22/12). Sebelum bebas, dia harus muncul di pengadilan yang lebih rendah untuk formalitas administrasi.

"Dia telah menjalani 95 persen dari hukuman penjaranya dan seharusnya dibebaskan lebih awal karena usianya," kata pengacara Sobhraj, Ram Bandhu Sharma.

Baca Juga: 5 Situs Warisan Dunia UNESCO yang Ada di Nepal, Berusia Ribuan Tahun!

2. Lakukan pembunuhan di Thailand dan India

Nepal Bebaskan si Pembunuh Bikini yang Bantai 20 Orang di AsiaIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir Reuters, Sobhraj di Thailand dituduh telah membius dan membunuh enam wanita di sebuah pantai di Pattaya. Karena semua korban mengenakan bikini, dia pun dijuluki sebagai "pembunuh bikini". Atas kejahatannya itu, otoritas Thailand mengeluarkan surat perintah penangkapan pada pertengahan 1970-an.

Sobhraj ditangkap di India pada 1976 atas kasus pembunuhan. Dia berada dalam penjara India selama 21 tahun, tapi pada pertengahan 1980-an melarikan diri dari penjara. Setelah kembali ditangkap, dia berada dalam tahanan sampai 1997. Kemampuan menyamar setelah melarikan diri dari penjara membuatnya mendapat julukan "ular". 

Tahun lalu, BBC dan Netflix bersama-sama memproduksi serial TV mengenai kejahatannya yang diberi judul The Serpent, julukannya dalam bahasa Inggris.

3. Ditangkap di Nepal

Nepal Bebaskan si Pembunuh Bikini yang Bantai 20 Orang di AsiaIlustrasi penangkapan. (Pexels.com/Kindel Media)

Setelah bebas dari hukuman di India, Sobhraj pulang ke Prancis. Dia kemudian kembali melakukan perjalanan ke luar negeri dan ditangkap di sebuah kasino di ibu kota Nepal, Kathmandu, pada 2003.

Penangkapan di Nepal atas kasus pembunuhan pada 1975 terhadap Connie Jo Bronzich dari AS. Pengadilan di sana menjatuhkan hukuman seumur hidup atau 20 tahun. Dia ditahan di penjara dengan keamanan tinggi sejak 2003.

Satu dekade kemudian, Sobhraj juga dinyatakan bersalah atas pembunuhan terhadap rekan Bronzich dari Kanada.

Baca Juga: 5 Drakor Populer di Netflix, ada Drama Terbaru Song Hye Kyo

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya