NHS Beri Izin Dokter Tunda Periksa Pasien Usia 75 Tahun
Ilustrasi dokter yang melakukan pemeriksaan kepada pasien. (Unsplash.com/National Cancer Institute)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - National Health Service (NHS) Inggris pada hari Jumat (3/1/2021) memberi izin dokter umum untuk menunda pemeriksaan rutin dan operasi kecil untuk pasien berusia di atas 75 tahun dan baru hingga 31 Maret 2022. Penundaan ini telah mendapat izin dari Menteri Kesehatan Sajid Javid.
Penangguhan layanan kesehatan ini dilakukan agar para dokter dapat dikerahkan untuk meningkatkan program booster vaksin COVID-19, yang telah diperluas untuk semua orang di atas 18 tahun.
1. Pasien yang sakit atau khawatir dengan gejalannya tetap dapat melakukan pemeriksaan
Ilustrasi dokter yang melakukan pemeriksaan kepada pasien. (Unsplash.com/CDC)Melansir dari BBC, Dokter Farah Jameel, ketua komite dokter umum dari British Medical Association, menyambut baik keputusan NHS, mengatakan itu akan membantu dokter mendukung program vaksinasi nasional. Dia mengatakan staf kesehatan tidak perlu mengisi dokumen dan mengejar target yang tidak penting.
Jameel mengatakan pasien yang sakit atau memiliki gejala mengkhawatirkan akan terus mendapatkan perawatan dari dokter mereka.
Dokter Gary Howsam, wakil ketua Royal College of GPs, mengatakan keputusan penundaan ini masuk akal, karena dokter umum berpengalaman dalam memberikan suntikan vaksinasi dalam skala besar. Howsam mengatakan untuk memenuhi target suntikan booster pada semua orang yang memenuhi syarat pada akhir Januari, maka kapasitas pemberian harus diperluas.
NHS Inggris pada hari Jumat mengatakan bahwa layanan saat ini sedang berada dalam tekanan, tapi harus memprioritaskan vaksinasi. Layanan pemesanan booster akan diperbarui pada 13 Desember, sehingga semua orang dewasa dapat segera membuat janji vaksinasi.
Program dosis penguat ini juga akan dipercepat dengan mengerahkan bantuan militer dan mahasiswa.
2. Menunda pemeriksaan karena usia dianggap diskriminasi
Editor’s picks
Ilustrasi dokter yang melakukan pemeriksaan kepada pasien. (Unsplash.com/National Cancer Institute)Baca Juga: NHS Pakai Rokok Elektrik untuk Bantu Stop Merokok
Rachel Power, kepala eksekutif dari organisasi yang mengurusi pasien, memperingatkan penangguhan beberapa layanan dokter yang dilakukan secara reguler akan semakin mengganggu hubungan antara pasien dan NHS, dan menimbulkan risiko kesehatan buruk di masa depan, dikutip dari iNews.
Dennis Reed, direktur Silver Voices, sebuah kelompok kampanye untuk orang tua, menganggap tindakan untuk menghentikan sementara layanan kesehatan tersebut merupakan diskriminasi berdasarkan usia. Reed mengatakan jika telah berusia 75 tahun, maka kesehatan sudah tidak penting dibandingkan kelompok usia yang lain.
Inggris Raya telah meningkatkan program vaksinasi booster, dengan menawarkan suntikan untuk semua orang di atas usia 18 tahun. Saat ini suntikan dosis ketiga telah diberikan kepada lebih dari 19 juta orang.
3. Inggris Raya telah mengonfirmasi 134 kasus varian Omicron
Ilustrasi virus corona. (Unsplash.com/Fusion Medical Animation)Melansir dari Evening Standard, Inggris Raya pada hari Jumat melaporkan 75 kasus baru varian Omicron, yang membuat total kasus Omicron yang dikonfirmasi sebanyak 134 kasus, termasuk 29 kasus di Skotlandia dan satu kasus di Wales.
Mereka yang positif varian baru ini telah diminta untuk isolasi diri sementara dan kontak terdekat diminta melakukan hal yang sama. Saat ini pemerintah telah melakukan pengujian yang ditargetkan di lokasi di mana kasus positif dianggap mungkin menular.
Varian baru yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, kemungkinan akan mengurangi perlindungan dari kekebalan yang didapat dari vaksin. Namun, saat ini masih belum ada data yang cukup untuk membenarkan perkiraan itu.
Baca Juga: Kekurangan Tabung Tes Darah, NHS Inggris Minta Tes Dibatasi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
