Paris Buka Pusat Vaksinasi Baru untuk Cacar Monyet

Sekitar 100 pusat vaksinasi telah dibuka di Prancis

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Prancis pada (26/7/2022), telah membuka sebuah pusat vaksinasi besar khusus di ibu kota Prancis, Paris. Fasilitan vaksinasi itu dalam rangka melawan cacar monyet.

Prancis telah melaporkan lebih dari 1.800 kasus cacar monyet, sebagian besar kasus terkonfirmasi berada di wilayah Paris. Saat ini sudah ada lebih dari 6 ribu orang di Prancis yang telah divaksinasi.

Baca Juga: WHO: Ada 16 Juta Dosis Vaksin untuk Cacar Monyet 

1. Seruan lebih banyak dosis vaksin

Paris Buka Pusat Vaksinasi Baru untuk Cacar MonyetIlustrasi pemberian vaksin cacar monyet. (Unsplash.com/Ed Us)

Melansir Reuters, orang-orang di Paris pada Selasa dan Rabu telah berkumpul untuk mengantre mendapatkan vaksin cacar monyet di pusat vaksinasi baru itu. Romain Fauchery, seorang petugas medis menyampaikan bahwa permintaan vaksinasi yang tinggi sejak dua hari fasilitas itu dibuka menunjukkan hal positif.

"Sudah jelas bahwa orang-orang sadar tentang penyakit itu dan mereka ingin divaksinasi," kata Fauchery.

"Jika kita dapat menghindari penyebaran penyakit dan menghindari kembali ke pandemik lain itu keren," kata Maxime, seorang mahasiswa berusia 27 tahun yang ikut mengantre untuk mendapatkan vaksinasi.

Anne Souyris, seorang anggota parlemen dari Partai Hijau yang mewakili bidang kesehatan, menyampaikan bahwa jumlah 30 ribu dosis vaksin yang disediakan kementerian kesehatan masih kurang untuk tindakan pencegahan.

"Kami membutuhkan 10 kali lipat jumlah ini untuk memvaksinasi semua orang yang berisiko di wilayah Ile-de-France," katanya.

Baca Juga: Pahami! Ini Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet

2. Vaksinasi difokuskan kepada kelompok yang paring berisiko

Paris Buka Pusat Vaksinasi Baru untuk Cacar MonyetIlustrasi pemberian vaksin cacar monyet. (Unsplash.com/Mat Napo)

Melansir RFI, Menteri Kesehatan Prancis Francois Braun dalam keterangan pada Senin, memberitahu bahwa pemerintah telah membuka sekitar 100 pusat vaksinasi untuk cacar monyet di seluruh negeri. Braun juga mengatakan dia tidak melihat ancaman besar cacar monyet pada masyarakat umum.

Meski demikian, dia menegaskan bahwa pemerintah akan memfokuskan kampanye vaksinasi pada kelompok sasaran yang dianggap paling berisiko. Kelompok yang paling berisiko, termasuk pria gay dan pekerja seks. 

"Profil (para pasien) kebanyakan adalah laki-laki yang pernah melakukan hubungan seksual dengan laki-laki lain, tetapi seseorang juga bisa terinfeksi melalui kontak dengan lepuh pasien. Kami memiliki dosis yang cukup mudah untuk populasi yang paling berisiko dari penyakit ini,” kata Braun.

Sebuah penelitian terhadap 528 orang di 16 negara mengenai cacar monyet menemukan bahwa 95 persen kasus ditularkan melalui aktivitas seksual. Penelitian itu diterbitkan di New England Journal of Medicine.

Inter-LGBT, sebuah kelompok yang menaungi lebih dari 50 organisasi LGBT  menganggap bahwa dalam program vaksinasi ini, pemerintah kurang persiapan dan transparansi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran atas sulitnya memperoleh suntikan.

Baca Juga: IDI Minta Semua Dokter Waspadai Gejala Cacar Monyet pada Pasien

3. Cacar monyet ditetapkan sebagai darurat kesehatan global

Paris Buka Pusat Vaksinasi Baru untuk Cacar MonyetCacar monyet. (who.int)

Organisasi Kesehatan Dunia pada 23 Juli menetapkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Sejauh tahun ini sudah ada lebih dari 16 ribu kasus cacar monyet di lebih dari 75 negara, termasuk lima kematian di Afrika.

Infeksi virus yang menyerupai cacar ini pertama kali menginfeksi manusia pada 1970. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, dan sakit punggung selama lima hari. Kemudian ruam akan muncul di berbagai bagian tubuh seperti di wajah, telapak tangan, dan telapak kaki, diikuti dengan luka, bintik-bintik, dan akhirnya keropeng.

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya