PBB Temukan 49 Mayat di Kongo, Diduga Korban Saingan Antar Milisi

Kelompok milisi CODECO dikaitkan dengan mayat

Jakarta, IDN Times - Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Republik Demokratik Kongo (MONUSCO), pekan ini, kembali menemukan 49 mayat warga sipil. Penemuan itu terjadi di desa Nyamamba dan Mbogi, provinsi Ituri.

Jenazah ditemukan setelah adanya laporan bahwa milisi melakukan serangan. Kelompok Koperasi untuk Pembangunan Kongo (CODECO) dikaitkan atas serangan tersebut.

1. PBB menyerukan penyelidikan penyebab kematian

Wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, mengatakan bahwa dari 42 ayat, enam di antaranya adalah anak-anak. Mereka ditemukan di kuburan massal di desa Nyamamba, sedangkan tujuh jenazah pria lainnya ditemukan di desa Mbogi.

"Para penjaga perdamaian meluncurkan patroli ke daerah tersebut segera setelah menerima laporan serangan terhadap warga sipil oleh milisi CODECO selama akhir pekan. Saat itulah mereka membuat penemuan yang mengerikan,” katanya, dikutip dari Al Jazeera.

Haq mengatakan, PBB telah menyerukan penyelidikan untuk menentukan apakah jenazah yang ditemukan terkait dengan serangan milisi. Dia juga menyampaikan bahwa MONUSCO mendukung sistem peradilan RD Kongo untuk menyelidiki serangan itu dan menyerukan para pelakunya diadili.

Baca Juga: ADF Dituduh Dalangi Bom Gereja di Kongo yang Tewaskan 10 Orang

2. CODECO menuduh milisi saingan membunuh

PBB Temukan 49 Mayat di Kongo, Diduga Korban Saingan Antar MilisiIlustrasi Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

CODECO, yang dikaitkan dengan penemuan jenazah, telah berkonflik dengan kelompok sainganya Zaire, yang mengaku mewakili kelompok etnis Hema. Perselisihan itu dipicu pembunuhan seorang guru yang dari etnis Lendu. CODECO yang mewakili kelompok etnis tersebut menuduh Zaire sebagai pembunuhnya.

CODECO telah melancarkan serangan balasan atas pembunuhan tersebut. Konflik itu membuat Ituri, yang berbatasan dengan Uganda, mengalami serentetan kekerasan dalam beberapa pekan terakhir.

Komunitas Lendu dan Hema telah berseteru sejak lama, menyebabkan ribuan kematian sepanjang 1999-2003 sebelum intervensi oleh pasukan penjaga perdamaian Eropa.

3. CODECO dikaitkan dengan pembunuhan 195 warga sipil

PBB Temukan 49 Mayat di Kongo, Diduga Korban Saingan Antar MilisiIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Melansir Anadolu Agency, PBB mengatakan bahwa CODECO dan Zaire sejak Desember 2022 telah dikaitkan dalam beberapa serangan. Tahun lalu setidaknya mereka telah membunuh 195 warga sipil, menyebabkan 68 orang terluka, dan 84 lainnya diculik.

Serangan baru-baru ini telah meningkatkan jumlah pengungsi menjadi lebih dari 1,5 juta orang di Ituri, dan mengurangi akses pekerja kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan bantuan.

CODECO tahun lalu dikaitkan dengan pembantaian besar-besaran, yang menyebabkan 62 orang tewas dalam serangan di sebuah kamp pengungsi.

Milisi itu pada tahun lalu dituduh menyandera utusan perdamaian, yang dikirim Presiden Felix Tshisekedi, untuk merundingkan gencatan senjata dan demobilisasi anggota milisi di Ituri.

Baca Juga: Asia Selatan dan Afrika Penyumbang Kematian Anak Tertinggi di 2021 

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya