Diculik 2 Pekan Lebih, Pemberontak Mali Bebaskan Staf Palang Merah

Diculik selama lebih dari dua minggu

Jakarta, IDN Times - Komite Internasional Palang Merah (ICRC), pada Senin (20/3/2023), mengumumkan bahwa dua pekerja yang diculik di Mali telah dibebaskan. Keduanya berhasil dibebaskan tanpa cedera dan syarat. 

Kelompok pemberontak di Mali sering melakukan penculikan karena lemahnya keamanan di beberapa wilayah. Motif penculikan untuk mendapatkan uang tebusan atau untuk pembalasan. 

1. Identitas korban tidak akan diungkap

Diculik 2 Pekan Lebih, Pemberontak Mali Bebaskan Staf Palang MerahIlustrasi penculikan. (Pixabay.com/PublicDomainPictures)

Melansir Reuters, kedua pekerja bantuan itu diculik pada 4 Maret di jalan antara Gao dan Kidal di Mali bagian utara, wilayah di mana kelompok militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan ISIS melakukan pemberontakan selama dekade terakhir.

ICRC tidak akan mengungkapkan nama atau kewarganegaraan kedua korban. Organisasi itu juga tidak akan merilis informasi apa pun tentang lokasi penculikan, penahanan, atau pembebasan itu terjadi.

"Kami lega menemukan rekan kami aman dan sehat. Mereka akan dipersatukan kembali dengan keluarga mereka sesegera mungkin," kata Antoine Grand, kepala ICRC di Mali.

"Kami berterima kasih kepada semua orang yang telah bekerja tanpa lelah sejak insiden itu mulai memastikan pembebasan mereka yang cepat dan tanpa syarat," tambah Grand.

Baca Juga: Akibat Bom Rakitan, 103 Pasukan Perdamaian PBB Tewas di Mali

2. Kekerasan di Mali

Diculik 2 Pekan Lebih, Pemberontak Mali Bebaskan Staf Palang MerahBendera Mali. (Pixabay.com/OpenClipart-Vectors)

Melansir VOA News, Mali telah dicengkeram krisis keamanan dan politik sejak 2012, ketika pemberontakan dimulai di wilayah utara negara itu.

Saat ini, kelompok pemberontak yang berafiliasi dengan Al-Qaeda dan ISIS sedang meningkatkan operasi mereka di Mali tengah, dan kerusuhan menyebar ke negara tetangga Niger dan Burkina Faso.

Kekerasan yang dilakukan pemberontak selama lebih satu dekade telah menyebabkan ribuan warga sipil, polisi, dan tentara tewas di seluruh wilayah. Lebih dari 2 juta orang harus meninggalkan rumah mereka.

ICRC telah beroperasi Mali selama lebih dari 30 tahun. Pejabat ICRC Martin Schuepp pada tahun lalu mengatakan, kejahatan merajalela di negara itu dan menimbulkan tantangan keamanan.

Dalam menghadapi para teroris Mali telah dibantu pasukan dari Prancis selama satu dekade, tapi pada tahun lalu Paris menarik pasukannya. Hal itu terjadi setelah militer melakukan kudeta di Mali.

Sekarang, junta militer bekerja sama dengan tentara swasta Rusia, Wagner, untuk memerangi teroris.

3. Penculikan di Sahel

Diculik 2 Pekan Lebih, Pemberontak Mali Bebaskan Staf Palang MerahIlustrasi penculikan. (Unsplash.com/James Kovin)

Melansir Associated Press, sejak 2015 setidaknya ada 25 warga negara lain dan penduduk lokal yang tak terhitung jumlahnya telah diculik di Sahel, menurut data dari Proyek Data Lokasi & Peristiwa Konflik Bersenjata.

Oragnisasi itu mengatakan, hinga saat ini beberapa orang asing masih ditahan, termasuk Pendeta Hans-Joachim Lohre yaitu pendeta Jerman yang diculik di Mali pada November. Yang lainnya adalah dokter dari Australia Ken Elliott dan warga negara Rumania Iulian Ghergut, yang diculik dari tambang di Burkina Faso dan ditahan sejak 2015.

“Kelompok ekstremis terlibat dalam penculikan karena beberapa alasan, dan sangat didasarkan pada realitas dan kebutuhan lokal, serta tingkat pengaruh yang mereka miliki di area lain," kata Flore Berger selaku analis Sahel di Global Initiative Against Transnational Organized Crime, menjelaskan alasan penculikan.

"Untuk staf kemanusiaan, motivasi pendorongnya sering kali adalah pemeriksaan (penyelidikan). Perlunya pemeriksaan dapat muncul jika akses belum 100 persen dinegosiasikan dengan baik, atau jika kelompok curiga terhadap anggota staf karena satu dan lain alasan," tambahnya.

Baca Juga: Rusia Jajikan Dukungan Militer Untuk Mali, Kirim Jet dan Helikopter!

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya