Politisi Kosovo, Jakup Krasniqi Dibawa Ke Pengadilan Den Haag

Krasniqi dan anggota KLA dianggap penjahat perang

Kosovo, IDN Times - Jakup Krasniqi politisi senior Kosovo, yang juga mantan ketua parlemen, mantan juru bicara Tentara Pembebasan Kosovo (KLA), dan saat ini adalah ketua dewan nasional dari sebuah partai junior dalam koalisi pemerintahan, Prakarsa Sosial Demokratik, NISMA, ditangkap atas kejahatan perang Kosovo tahun 1998-2000.

Unit polisi khusus dari misi penegakan hukum Uni Eropa di Kosovo (EULEX) menangkap Jakup Krasniqi di kediamannya di kota Pristina, Rabu (4/11) pagi. Valon Hasani pengacara Krasniqi mengungkapkan bahwa kliennya akan dibawa ke pengadilan Den Haag, melansir dari Balkan Insight.

1. Jakup Krasniqi dianggap tidak bersalah

Politisi Kosovo, Jakup Krasniqi Dibawa Ke Pengadilan Den HaagFoto politisi Kosovo, Jakup Krasniqi. Sumber: KD Voice

Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial Skender Recica yang juga anggota NISMA, mengunjugi rumah Krasniqi untuk memberikan dukungan. Putri Krasniqi, Grese Krasniqi mengungkapkan dalam Facebooknya, bahwa ayahnya tidak bersalah.

Mengutip dari Balkan Insight, mantan Perdana Menteri Kosovo,  Ramush Haradina menganggap Krasniqi tidak bersalah, dalam tulisannya di Facebook, dia mengatakan bahwa operasi polisi EULEX, "tidak sesuai dengan standar negara-negara demokratis” dan “mewakili pelaksanaan kekuatan yang tidak proporsional yang tidak menghormati martabat manusia. Perang Tentara Pembebasan Kosovo bersih dan kami percaya bahwa Jakup Krasniqi tidak bersalah."

Mengutip dari Balkan Insight, LSM Kosovo, Dewan Pertahanan Hak Asasi Manusia dan Kebebasan, yang mengklaim bahwa Kamar Spesialis menggunakan "kekuatan yang sama sekali tidak dibutuhkan" karena sampai saat anggota KLA, yang dipanggil untuk diinterogasi "telah menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan keadilan internasional."

Jakup Krasniqi akan diadili di Kamar Spesialis Kosovo di Den Haag, yang menangani kasus-kasus kejahatan yang diduga dilakukan oleh gerilyawan KLA selama dan setelah perang Kosovo dari tahun 1998 hingga 2000. Pengadilan khusus Kosovo di Den Haag tidak disukai orang Albania Kosovo yang dianggap sebagai bentuk penghinaan KLA untuk pembebasan dari kekuasaan Serbia.

2. Di bulan Juni presiden Kosovo juga diadili di Den Haag

Politisi Kosovo, Jakup Krasniqi Dibawa Ke Pengadilan Den HaagFoto Presiden Kosovo, Hashim Thaci. Sumber: twitter.com/Hashim Thaci

Sebelum Jakup Krasniqi ditangkap dan dibawa ke pengadilan Den Haag, pada Juni akhir Presiden Kosovo, Hashim Thaci dan delapan orang lainnya didakwa atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh pengadilan. Sebulan kemudian dia ditanya perannya dalam perang 1990-an oleh jaksa penuntut Den Haag, melansir dari Al Jazeera.

Melansir dari VOA News, pada bulan September dua pemimpin asosiasi veteran perang Kosovo, Hysni Gucati dan Nasim Haradinaj, juga ditangkap dan dipindahkan ke Den Haag. Keduanya dituduh membahayakan calon saksi dalam kasus kejahatan perang yang sedang diselidiki pengadilan dengan merilis nama mereka di depan umum.

Lalu juga ada mantan anggota KLA pertama yang ditangkap, Salih Mustafa, di pengandilan Kamar Spesialis pada 28 Oktober mengaku tidak bersalah.

Baca Juga: AS Kerjasama Teknologi 5G dengan Kosovo, Makedonia Utara dan Bulgaria

3. Perang Kosovo menewaskan lebih dari 10.000 orang

Politisi Kosovo, Jakup Krasniqi Dibawa Ke Pengadilan Den HaagFoto Presiden Kosovo, Hashim Thaci di penjara Dubrava yang menjadi tempat pembantaian perang Kosovo dan Serbia. Sumber: twitter.com/Hashim Thaci

Perang Kosovo berlangsung dari tahun 1998-2000 perang tersebut dilakukan untuk membebaskan Kosovo dari Serbia. Perang tersebut menewaskan lebih dari 10.000 orang, yang kebanyakan adalah etnis Albania dari Kosovo. Dan sampai saat ini lebih dari 1.600 orang masih belum ditemukan. Pertempuran itu berakhir setelah serangan udara NATO selama 78 hari melawan pasukan Serbia.

10 tahun setelah berlangsungnya perang Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia. Deklarasi Kosovo diakui oleh banyak negara Barat, namun tidak oleh Serbia atau sekutunya, Rusia dan Tiongkok, dilansir dari VOA News.

Baca Juga: Turki Kecewa Keputusan Serbia dan Kosovo Buka Kedubes di Yerussalem

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya