Pria AS Didakwa Kejahatan Rasial Usai Bunuh Bocah Muslim

Korban merupakan keturunan Palestina

Jakarta, IDN Times - Joseph Czuba, pria berusia 71 tahun di negara bagian Illionis, Amerika Serikat (AS) ditangkap usai membunuh seorang anak laki-laki berusia 6 tahun pada Sabtu (14/10/2023). Dia juga melukai ibunya yang berusia 32 tahun. 

Korban diidentifikasi sebagai muslim dari Palestina berinisial W dan ibunya bernama Hanaan Shahin. Pelaku didakwa melakukan kejahatan rasial. Dakwaan ini diberikan karena pelaku sengaja menargetkan korban yang beragama Islam.

1. Serangan dikaitkan dengan konflik di Timur Tengah

Kantor sheriff wilayah Will menyimpulkan, alasan pelaku melakukan serangan karena konflik di Timur Tengah.

"Detektif dapat menentukan bahwa kedua korban dalam serangan brutal ini menjadi sasaran tersangka karena mereka beragama Islam dan konflik Timur Tengah yang sedang berlangsung yang melibatkan Hamas dan Israel," kata kantor sheriff wilayah Will, dilansir The Guardian. 

Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), organisasi hak-hak sipil Muslim terbesar di AS, mengecam serangan itu.

“Kami terkejut dan terganggu mengetahui bahwa seorang tuan tanah di Chicago yang menyatakan pandangan anti-Muslim dan anti-Palestina masuk ke apartemen sebuah keluarga Muslim dan menyerang mereka dengan pisau, melukai ibunya dan membunuh putranya," kata CAIR.

“Dia membayar harga atas suasana kebencian yang kita lihat di Amerika,” kata Ahmed Rehab, direktur eksekutif CAIR, menambahkan bahwa pelaku dan korban memiliki hubungan baik, tapi pelaku sangat marah atas berita mengenai Israel.

Baca Juga: Venezuela Nyatakan Dukungan Penuh kepada Palestina

2. Pelaku membunuh korban dengan 26 tusukan

Pria AS Didakwa Kejahatan Rasial Usai Bunuh Bocah MuslimIlustrasi penusukan. (Pixabay.com/PublicDomainPictures)

CAIR menjelaskan bahwa pelaku mencekek dan menusuk ibu anak setelah pintunya dibuka. Dia juga berteriak “Kalian umat Islam harus mati!”. Ibu itu berhasil lari ke kamar mandi untuk menelepon 911, tapi pelaku sudah menikam putranya.

Anak laki-laki itu tewas setelah 26 tusukan dengan pisau jenis militer dengan bilah bergerigi 18 cm. Ibunya yang selamat dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius.

Pelaku ditangkap di lokasi kejadian. Ia ditemukan duduk tegak di tanah dekat jalan masuk tempat tinggal korban. Dia merupakan pemilik tempat tinggal korban.

“Joseph Czuba tidak memberikan pernyataan apa pun kepada detektif mengenai keterlibatannya. Meskipun tersangka tidak memberikan pernyataan kepada detektif, petugas dapat mengumpulkan informasi yang cukup melalui wawancara dan bukti untuk secara resmi menuntut Czuba sebagai tersangka," kata kantor sheriff wilayah Will.

Serangan ini membuat Czuba didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama, percobaan pembunuhan tingkat pertama, dua tuduhan kejahatan rasial dan penyerangan dengan senjata mematikan.

3. Biden tegaskan kebencian tidak boleh ada di AS

Pria AS Didakwa Kejahatan Rasial Usai Bunuh Bocah MuslimPresiden AS Joe Biden. (Twitter.com/President Biden)

Presiden AS Joe Biden mengatakan, keluarga anak laki-laki tersebut adalah muslim dari Palestina yang datang ke AS untuk mencari perlindungan hidup dan belajar.

“Tindakan kebencian yang mengerikan ini tidak memiliki tempat di Amerika,” kata Biden.

Christopher Wray, direktur Biro Investigasi Federal (FBI), memperingatkan Asosiasi Kepala Polisi Internasional untuk tetap waspada karena kejahatan yang semakin meningkat.

“Tidak diragukan lagi kita melihat peningkatan laporan ancaman, dan kita harus waspada, terutama terhadap aktor-aktor yang mungkin mengambil inspirasi dari peristiwa-peristiwa baru-baru ini untuk melakukan kekerasan terhadap diri mereka sendiri,” kata Wray.

Baca Juga: Buntut Konflik Hamas-Israel, Keamanan Warga Yahudi di Eropa Terancam

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya