Pria Rumania Ngaku Bersalah Atas Pembunuhan 39 Migran Vietnam 

Para migran meninggal di dalam truk

Jakarta, IDN Times - Marius Mihai Draghici, pria asal Rumania, mengaku bersalah atas pembunuhan 39 migran asal Vietnam dalam persidangan di Old Bailey, Jumat (23/6/2023). Para migran itu tewas pada 2019, ketika diselundupkan ke Inggris dengan truk.

Draghici ditangkap di Rumania pada Agustus tahun lalu kemudian diekstradisi ke Inggris. Dia terlibat dalam pengangkutan para migran setelah mereka tiba di Inggris.

1. Suhu di dalam truk yang terlalu panas menyebabkan migran meninggal

Pria Rumania Ngaku Bersalah Atas Pembunuhan 39 Migran Vietnam Ilustrasi truk. (Unsplash.com/Gabriel Santos)

Mayat 39 migran, termasuk 10 remaja, ditemukan di kawasan industri di Grays pada 23 Oktober 2019, setelah truk melakukan perjalanan dengan kapal dari Zeebrugge di Belgia ke Purfleet di muara Sungai Thames di Inggris.

Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa penyebab kematian adalah sesak napas dan hipertermia. Hal itu terjadi karena bagian belakang truk yang tertutup mengalami kenaikan suhu dan kadar oksigen mengalami penurunan. Suhu truk saat itu mencapai  38,5 derajat Celcius.

Louise Metcalfe, detektif kepolisian, mengatakan kasus itu adalah penyelidikan paling rumit yang pernah dilakukan oleh kepolisian di Essex.

"Kami selalu menyatakan bahwa tindakan yang kami yakini sebagai tanggung jawab Draghici tidak akan pernah luput dari hukuman," kata Metcalfe, dikutip dari BBC.

Baca Juga: PM Inggris Rishi Sunak Ingin Inggris Jadi Pusat Global AI

2. Terdakwa lainnya telah dihukum

Pria Rumania Ngaku Bersalah Atas Pembunuhan 39 Migran Vietnam Ilustrasi palu pengadilan. (Unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Draghici juga mengakui satu dakwaan konspirasi untuk membantu imigrasi ilegal. Pengacara Draghici, Gillian Jones KC, mengatakan dia lebih suka dihukum lebih cepat daripada menunggu nanti.

Bill Emlyn Jones KC, pengacara yang mewakili para korban, menolak pembelaan Dragichi yang mengatakan bahwa dia tidak menerima imbalan finansial. 

Dalam kasus ini ada empat terdakwa lainnya yang telah dipenjara pada 2021 karena berperan dalam kematian para korban. Sebelumnya pada 2020, dua pengemudi truk Maurice Robinson dan bos pengangkutan Ronan Hughes telah mengakui pembunuhan.

3. Operasi penyelundupan

Dilansir Sky News, operasi penyelundupan dimulai dengan para migran naik ke truk di daerah terpencil di Eropa untuk dibawa ke Inggris. Mereka dibawa ke lokasi yang aman sampai pembayaran dilakukan, yang diorganisir oleh salah satu terdakwa lainnya yang telah dihukum.

Biaya penyelundupan dapat mencapai 13 ribu pound sterling (Rp248 juta) untuk "rute VIP", di mana pengemudi truk mengetahui keberadaan para migran di dalam kabin.

Pengadilan diberi tahu bahwa operasi penyelundupan telah berjalan lama, dengan penyelundup telah menghasilkan lebih dari 1 juta pound sterling (Rp19,1 miliar) pada Oktober 2019.

Dari Mei 2018 hingga Oktober 2019, total ada tujuh perjalanan penyelundupan yang telah dilakukan, dengan sidang pengadilan kemungkinan ada lebih banyak lagi.

Namun, beberapa perjalanan dihentikan oleh staf perbatasan dan penduduk di Orsett, Essex, yang telah berulang kali melaporkan bahwa orang-orang diturunkan. Tapi, perjalanan tersebut baru berakhir setelah adanya kematian 39 migran dari Vietnam pada 2019.

Baca Juga: WNA Inggris Dideportasi karena Bakar Gerbang Sebuah Vila di Gili Air

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya