Setelah 21 Hari, Suami Zaghari-Ratcliffe Akhiri Mogok Makan

Ini aksi mogok makan kedua Ratcliffe  

Jakarta, IDN Times - Richard Ratcliffe pada hari Sabtu (13/11/2021) mengakhiri aksi mogok makan di luar Kantor Luar Negeri Inggris Raya, dia merupakan suami dari Nazanin Zaghari-Ratcliffe, seorang perempuan berkewarganegaraan ganda Inggris Raya dan Iran yang ditahan di Iran sejak April 2016.

Selama 21 hari Ratcliffe hanya mengonsumsi air yang dilakukan untuk mendesak pemerintah Inggris Raya berbuat lebih banyak dalam membawa pulang istrinya.

1. Aksi mogok makan

Setelah 21 Hari, Suami Zaghari-Ratcliffe Akhiri Mogok MakanRichard Ratcliffe pada 12 November 2021, hari terakhir ke-20 aksi mogok makan di luar Kantor Luar Negeri Inggri Raya. (Twitter.com/Free Nazanin)

Melalui Twitter Ratcliffe pada hari Sabtu menyampaikan aksi mogok makan diakhiri karena telah berjanji kepada istrinya untuk berhenti, dia mengatakan putrinya membutuhkan kedua orang tuanya. Dia menyampaikan terima kasih kepada semua pendukungnya. Setelah aksi ini berakhir dia menuju rumah sakit memeriksa dirinya yang telah berhenti makan selama 21 hari.

Melansir dari The Guardian, Ratcliffe pada hari Jumat bersama dengan putrinya yang berusia tujuh tahun, Gabriella, dan para pendukungnya, yang berkumpul untuk menunjukkan solidaritas. Para pendukungnya menyampaikan kekhawatiran bahwa aksi ini dapat merusak tubuhnya secara permanen.

Ratcliffe pada hari Kamis mengatakan ada batasan medis untuk melakukan mogok makan dan telah berjanji kepada istrinya, keluarganya, khususnya Ibu, dan kepada dokter keluarga, untuk tidak melakukan aksi yang terlalu membahayakan dirinya.

Menteri Luar Negeri Inggris Raya untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, James Cleverly telah bertemu dengan Ratcliffe selama protes mogok makan. Setelah pertemuan itu, Ratcliffe mengatakan dia merasa pemerintah telah melihat perhatian untuk kasus ini.

Tindakan mogok makan ini merupakan yang kedua kalinya bagi Ratcliffe, sebelumnya dilakukan pada dua tahun lalu selama 15 hari di depan kedutaan besar Iran di London, aksi itu dianggap telah membuat putrinya dapat pulang.

2. Kritikan terhadap Boris Johnson

Setelah 21 Hari, Suami Zaghari-Ratcliffe Akhiri Mogok MakanPerdana Menteri Inggris, Boris Johnson. (Twitter.com/Boris Johnson)

Melansir dari BBC, Amnesty International Inggris Raya mengkritik pemerintah dengan mengatakan Ratcliffe merasa perlu memakai protes mogok makan lagi untuk mendesak pemerintah bertindak.

Ratcliffe mengkritik Perdana Menteri Boris Johnson yang tidak mengunjunginya selama mogok makan, menuduh Boris tidak menangani kasus istrinya dengan sungguh-sungguh dan tidak menepati janjinya. Dia mendesak Johnson untuk tidak melupakan janjinya.

Johnson pada 2017 saat masih menjadi menteri luar negeri pernah terlibat dalam kasus ini. Pada November 2017, dia harus meminta maaf setelah dia dikritik karena menyarankan Zaghari-Ratcliffe seharusnya ditangkap ketika melatih jurnalis, bukan pada hari libur.

Anggota parlemen Partai Buruh Tulip Siddiq juga mengkritik Johnson yang tidak meluangkan waktu untuk menemui Ratcliffe. Siddiq telah mengunjungi Ratcliffe selama aksinya dan dia telah mengamankan debat parlemen untuk kasus ini dibicarakan pada 16 November. Siddiq mengatakan telah menjalin kontak dengan Zaghari-Ratcliffe, yang mengkhawatirkan kondisi suaminya.

Baca Juga: Nazanin Zaghari-Ratcliffe Bebas, Tapi Hadapi Dakwaan Baru

3. Ditahan di Iran karena dituduh berusaha menggulingkan pemerintah

Setelah 21 Hari, Suami Zaghari-Ratcliffe Akhiri Mogok MakanNazanin Zaghari-Ratcliffe, seorang wanita berkewarganegaraan Inggris Raya dan Iran, yang ditahan di Iran Sejak April 2016. (Instagram.com/freenazanin)

Melansir dari Associated Press, Zaghari-Ratcliffe yang dipekerjakan oleh Thomson Reuters Foundation, cabang amal dari kantor berita itu ditangkap di bandara di Teheran pada April 2016, ketika ingin pulang ke Inggris setelah bersama putrinya mengunjungi keluarga di Iran. 

Dia ditangkap dengan tuduhan merencanakan penggulingan pemerintah Iran dan di duhukum lima tahun penjara. Tuduhan tersebut dibantahnya, para pendukungnya dan kelompok hak asasi menuduh penahanan itu sebagai alat tawar-menawar untuk uang atau pengaruh dalam negosiasi dengan Barat, sesuatu yang dibantah Teheran.

Pada bulan Mei, Zaghari-Ratcliffe dijatuhi tambahan hukuman satu tahun penjara atas tuduhan menyebarkan propaganda melawan pemerintah karena ikut serta dalam protes di luar kantor duta besar Iran di London pada tahun 2009. Putusan itu dikuatkan oleh pengadilan pada bulan lalu, yang mencakup larangan satu tahun perjalanan, yang berarti dia baru dapat pulang pada 2023.

Menurut Ratcliffe istrinya sedang digunakan sebagai alat politik Teheran, terutama untuk mendesak Inggris Raya membayar hutang 400 juta pound sterling (Rp7,6 triliun) ke Iran.

Baca Juga: Nazanin Zaghari-Ratcliffe Bebas, Tapi Hadapi Dakwaan Baru

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya