Skotlandia akan Hapus Sebagian Besar Pembatasan COVID-19

Penggunaan bukti vaksin tidak akan diperluas

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon pada hari Selasa (18/1/2022), mengumumkan bahwa akan menghapus hampir semua pembatasan COVID-19. Perubahan ini setelah adanya penurunan signifikan kasus baru, yang didominasi varian Omicron. Kebijakan yang lebih longgar ini akan mulai berlaku pada 24 Januari.

1. Tetap diminta memakai masker

Skotlandia akan Hapus Sebagian Besar Pembatasan COVID-19Ilustrasi orang yang memakai masker. (Unsplah.com/Atoms)

Melansir dari BBC, mulai 24 Januari akan dihapus batasan kehadiran di acara publik dalam ruangan, persyaratan jarak sosial satu meter, aturan layanan meja di tempat-tempat perhotelan, pembatasan yang mengharuskan rumah tangga tidak bertemu dengan lebih dari tiga keluarga sekaligus dalam satu ruangan, dan Pembatasan kegiatan olahraga yang melibatkan kontak fisik pemain di dalam ruangan.

Pelonggaran aturan ini akan membuat klub malam mulai pekan depan juga akan diizinkan kembali beroperasi. Penggunaan izin vaksin tidak akan diperluas ke lebih banyak pengaturan perhotelan.

Sebelumnya pada hari Senin juga telah dihapus pembatasan kerumunan di acara-acara luar ruangan seperti di acara olahraga.

Namun, meski sebagian besar pembatasan tidak akan berlaku lagi Skotlandia masih mewajibkan pemakaian masker di transportasi umum dan tempat-tempat umum dalam ruangan terus berlaku.

Pemerintah Skotlandia menghimbau agar orang-orang untuk terus menjaga pertemuan "kecil" untuk mengengkang penyebaran virus. Selain itu disarankan agar orang-orang untuk terus bekerja dari rumah jika hal itu memungkinkan, tapi Sturgeon mengatakan akan mengadakan pembicaraan dengan bisnis untuk kembali ke aturan yang lebih longgar pada bulan depan.

2. Jumlah orang yang positif dengan tes PCR turun 64 persen

Skotlandia akan Hapus Sebagian Besar Pembatasan COVID-19Ilustrasi tes PCR COVID-19. (Pixabay.com/Kollinger)

Melansir dari Sky News, relaksasi hampir semua aturan untuk melawan virus corona ini bisa dilakukan setelah adanya penurunan jumlah kasus yang bertambah. Dalam pengumumannya Sturgeon memberitahu bahwa selama seminggu terakhir jumlah orang yang positif dari tes PCR turun 64 persen, sebelumnya rata-rata hampir 13 ribu kasus sehari menjadi lebih dari 4.600 kasus, penurunan terjadi di semua kelompok umur.

Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit juga dilaporkan menurun 21 pasien, yang berarti tersisa 1.546 pasien, dengan 59 orang berada dalam perawatan intensif, bertambah satu pasien.

Sturgeon menyampaikan dari data yang diperoleh menunjukkan Omicron mencapai puncaknya di Skotlandia pada minggu pertama Januari dan sekarang sedang mengalami penurunan kasus. Data menunjukkan kasus positif turun dari 36.526 kasus baru pada hari Minggu, Senin, dan Selasa pekan lalu menjadi 20.268 kasus yang dilaporkan pada hari Minggu, Senin, dan Selasa ini, dikutip dari The Guardian.

Skotlandia pada hari selasa melaporkan ada 31 kematian akibat virus corona dan ada 7.752 orang kasus baru.

Meskipun terjadi penurunan kasus menteri pertama tetap mengigatkan status virus corona masih dapat memberikan tekanan pada layanan kesehatan. Dia juga meminta orang-orang untuk melakukan vaksinasi.

Baca Juga: 9 Fakta Tom Walker, Musisi Skotlandia Berduet dengan Kate Middleton

3. Perubahan disambut baik oleh para pemilik bisnis

Melansir dari BBC, adanya pelonggaran aturan COVID-19 disambut baik secara luas oleh kelompok bisnis, dengan organisasi bisnis di Skotlandia mengatakan pelonggaran aturan merupakan bantuan besar bagi bisnis perhotelan yang telah kesulitan untuk memulai kembali bisnis setelah pembatasan yang ketat selama periode perayaan, yang membuat bisnis terganggu.

Kamar Dagang Skotlandia juga menyambut baik keputusan tersebut yang tidak memperluas penggunaan bukti vaksin ke lebih banyak tempat. Kamar dagang juga meminta pemerintah segera meniadakan aturan yang menganggu.

Federasi Usaha Kecil dalam merespons perubahan aturan dengan mengigatkan bahwa dicabutnya sebagian pembatasan tidak serta merta membuat ekonomi bangkit kembali. Kelompok itu meminta pemerintah untuk bekerja keras untuk membangun kepercayaan bisnis dan konsumen.

Sebelum pemerintah memutuskan untuk melonggarkan aturan The Scottish Hospitality Group telah menyampaikan kepada pemerintah, dengan menunjukkan penelitian yang hasilnya memberitahu bahwa jumlah pengunjung bar dan restoran telah menurun sementara jumlah orang bertemu di rumah telah meningkat, dikutip The Guardian.

Baca Juga: Skotlandia Pangkas Durasi Isolasi Mandiri Pasien COVID-19 jadi 7 Hari

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya