UNESCO Copot Liverpool Dari Status Warisan Dunia 

Proyek pembangunan kota dianggap merusak

Liverpool, IDN Times - United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada hari Rabu (21/7/2021) memutuskan mencabut Liverpool dari warisan dunia. Keputusan itu dilakukan UNESCO yang melalukan pemungutan suara di Tiongkok, dari 20 suara yang diberikan, 13 mendukung penghapusan kota, lima menentang proposal dan dua surat suara tidak sah.

Penghapusan Liverpool ini karena UNESCO menilai bahwa rencana pembangunan di Liverpool, termasuk membangun stadion baru klub sepak bola Everton telah menimbulkan kerusakan di kota.

1. Respons Liverpool atas keputusan UNESCO

UNESCO Copot Liverpool Dari Status Warisan Dunia Potret kota Liverpool dari sungai Mersey. (Unsplash.com/Conor Samuel)

Dilansir The Independent, pejabat di Liverpool yaitu Wali Kota Joanne Anderson, merespons keputusan UNESCO, dengan mengatakan bahwa badan khusus PBB itu telah salah paham sepenuhnya. Dia menuduh bahwa laporan Komite Warisan Dunia salah dan membuat klaim tidak berdasar, Anderson mengklaim bahwa situs di Liverpool telah lebih baik.

Terkait keputusan itu Anderson juga telah mengirim surat kepada komite UNESCO. Dia meminta komite untuk berkunjung ke Liverpool untuk melihat langsung kota tersebut, tapi permohonannya ditolak. Anderson juga menyampaikan meski status Liverpool sebagai warisan dunia dihapus UNESCO sejarah kota tersebut tidak akan berubah.

Pemimpin wilayah metro Liverpool, Steve Rotheram, juga telah menanggapi keputusan UNESCO, dia menggangap keputusan itu sebagai "langkah mundur".

“Itu adalah keputusan yang diambil di sisi lain dunia oleh orang-orang yang tampaknya tidak memahami kebangkitan yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi banyak situs yang dikutip oleh Unesco berada di komunitas yang sangat membutuhkan investasi. Tempat-tempat seperti Liverpool tidak boleh dihadapkan dengan pilihan biner antara mempertahankan status warisan atau meregenerasi komunitas tertinggal, dan kekayaan pekerjaan dan peluang yang menyertainya," kata Rotheram.

2. Liverpool telah menjadi warisan UNESCO sejak 2004

UNESCO Copot Liverpool Dari Status Warisan Dunia Potret kota Liverpool. (Unsplash.com/Laurie Byrne)

Dilansir The Guardian, Liverpool ditetapkan oleh UNESCO masuk dalam daftar warisan dunia pada 2004, yang menjadi pengakuan atas perannya sebagai kekuatan perdagangan utama selama Kerajaan Inggris dan keindahan arsitektur di dermaga gaya Victoria di tepi lautnya. Masuk dalam daftar warisan dunia membuat Liverpool mendapatkan akses untuk situs bersejarah, serta ditampilkan dalam buku panduan wisata di seluruh dunia.

keputusan UNESCO menghapus Liverpool berdasarkan kesimpulan bahwa "nilai universal yang luar biasa" dari tepi pantai Liverpool telah dihancurkan oleh pembangunan baru, termasuk pembangunan stadion baru klub sepak bola Everton di Bramley Moore Dock dan proyek Liverpool Waters, yang dianggap telah merusak nilai universal yang luar biasa di kawasan itu dan menghilangkan keaslian dan integritas kawasan tersebut.

Keputusan itu merupakan pukulan yang memalukan bagi kota karena hanya tiga tempat yang kehilangan status dalam hampir 50 tahun. Situs lain yang dihapus dari daftar adalah Suaka Oryx Arab di Oman pada tahun 2007 dan Lembah Dresden Elbe di Jerman pada tahun 2009.

Peringatan penghapusan Liverpool telah dimulai sejak 2012, ketika ada peringatan dari UNESCO bahwa pembangunan telah secara signifikan mengubah cakrawala kota dan menghancurkan nilai warisan tepi lautnya.

Baca Juga: Sandiaga Uno Dukung Karst Maros-Pangkep Masuk UNESCO Global Geopark

3. Keputusan dianggap tidak akan mempengaruhi pariwisata Liverpool

UNESCO Copot Liverpool Dari Status Warisan Dunia Patung The Beatles salah satu daya tarik wisatawan di Liverpool. (Unsplash.com/IJ Portwine)

Dilansir BBC, penghapusan UNESCO dianggap oleh pemimpin Demokrat Liberal Liverpool, Richard Kemp bahwa itu adalah hal memalukan bagi kota dan dianggap akan mempengaruhi pariwisata dan investasi.

Namun, banyak yang bependapat bahwa keputusan UNESCO tidak akan mempengaruhi wisata. Banyak orang berpendapat bahwa turis yang mengunjungi Pier Head, St George's Plateau atau Penny Lane tidak datang karena Liverpool tahu Liverpool masuk warisan UNESCO, tapi datang untuk The Beatles, sepak bola, makanan, dan sejarah kota. Selain itu dianggap banyak dari wisatawan tidak tahu status Liverpool sebelumnya yang diberikan UNESCO.

Dr David Jeffery, seorang dosen politik Inggris di University of Liverpool, berpendapat bahwa keputusan itu tidak akan memberikan dampak serius terhadap pariwisata kota.

Chris Capes, direktur pengembangan untuk Peel L&P's Liverpool Waters, mengaku kecewa dengan keputusan UNESCO, terutama karena telah memberikan investasi besar terhadap kota. Mereka yang kecewa takut bahwa kemampuan untuk melindungi warisan, arsitektur, dan sejarah akan berkurang, dan akan ada pembangunan yang tidak sesuai dan ceroboh untuk semua orang.

Baca Juga: Bikin Bangga, 12 Potret Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya