Uni Eropa Setujui Paket Sanksi ke-13 Terhadap Rusia

Sanksi mencakup 193 entitas dan individu

Jakarta, IDN Times - Uni Eropa (UE) menyetujui paket sanksi ke-13 terhadap Rusia pada Rabu (21/2/2024). Sanksi ini diberikan sehubungan dengan invasi Rusia ke Ukraina dan akan disetujui secara resmi pada peringatan tahun kedua invasi pada 24 Februari.

Paket ini mencakup 193 entitas dan individu, yang dilarang bepergian ke UE atau melakukan bisnis di sana. Sanksi ini tidak memberikan tindakan baru terhadap sektor ekonomi tertentu Rusia.

1. Sanksi juga mencakup perusahaan dari China

Uni Eropa Setujui Paket Sanksi ke-13 Terhadap RusiaBendera China. (Pixabay.com/PPPSDavid)

Dilansir Reuters, sanksi juga fokus pada jaringan pengadaan yang mendukung militer Rusia, khususnya rantai pasokan untuk membuat drone. Sebanyak 27 perusahaan terkait Rusia telah ditambahkan ke daftar Annex IV, yang berarti perusahaan-perusahaan Eropa tidak dapat menjual barang-barang penggunaan ganda kepada mereka.

Perusahaan-perusahaan yang ditambahkan sebagian besar adalah perusahaan Rusia, tiga perusahaan China, satu perusahaan yang berbasis di Hong Kong, satu perusahaan Korea Utara, dan satu perusahaan Belarus.

“Duta Besar UE pada prinsipnya baru saja menyetujui paket sanksi ke-13 dalam rangka agresi Rusia terhadap Ukraina,” kata Belgia, yang memegang jabatan presiden bergilir UE.

Baca Juga: Utusan Rusia Bahas Situasi Gaza Bersama Palestina dan Israel

2. Sanksi juga fokus pada pihak yang terlibat penculikan anak-anak Ukraina

Uni Eropa Setujui Paket Sanksi ke-13 Terhadap RusiaBendera Ukraina. (Unsplash.com/Yehor Milohrodskyi)

Tindakan baru terhadap Rusia ini juga fokus pada pihak yang terlibat dalam tuduhan perdagangan dan penculikan anak-anak Ukraina.

Pada Maret tahun lalu, kepala jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengatakan, Rusia telah memindahkan setidaknya ratusan anak-anak dari panti asuhan dan tempat perawatan di wilayah pendudukan Ukraina. Banyak dari anak-anak itu telah diserahkan untuk diadopsi.

Atas tuduhan itu, ICC mendakwa para pejabat Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin karena menculik anak-anak Ukraina, yang disebut sebagai kejahatan perang.

Rusia menyangkal melakukan kejahatan apa pun dan mengatakan pihaknya mengambil anak-anak dari zona perang untuk melindungi mereka. Ukraina mengatakan Rusia telah memindahkan lebih dari 4 ribu anak.

3. UE akan terus menekan mesin perang Rusia

Uni Eropa Setujui Paket Sanksi ke-13 Terhadap RusiaBendera Rusia. (PIxabay.com/IGORN)

Dilansir Associated Press, UE sebelumnya telah menjatuhkan beberapa sanksi terhadap Rusia sejak Putin memerintahkan pasukannya masuk ke Ukraina dua tahun lalu. Sanksi dari UE menargetkan sektor energi, bank, perusahaan pertambangan berlian terbesar di dunia, dan dunia usaha dan pasar. Para pejabat yang disanksi dikenakan pembekuan aset dan larangan bepergian.

Para diplomat UE meyakini sanksi baru ini akan semakin meningkatkan pembatasan perdagangan terhadap entitas yang terkait dengan kompleks industri militer Rusia. Larangan tambahan atas ekspor komponen yang sangat teknis untuk produksi drone ke Rusia telah diadopsi.

“Saya menyambut baik kesepakatan mengenai paket sanksi ke-13 kami terhadap Rusia. Kita harus terus merendahkan mesin perang Putin. Dengan total 2 ribu daftar, kami terus memberikan tekanan tinggi pada Kremlin. Kami juga semakin memutus akses Rusia terhadap drone," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

UE juga memperbarui rezim sanksi yang berlaku saat ini selama enam bulan, yang mencakup sekitar 2 ribu individu dan perusahaan.

Baca Juga: Estonia Gagalkan Serangan Hybrid Rusia, 10 Orang Ditangkap

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya