Jakarta, IDN Times - PBB, Uni Eropa, dan Bank Dunia merilis laporan bersama pada Selasa (18/2/2025) terkait estimasi biaya pemulihan Jalur Gaza. Laporan tersebut menyimpulkan bahwa Gaza membutuhkan dana 53,2 miliar dolar AS (sekitar Rp869 triliun) untuk rekonstruksi pascaperang dengan Israel. Dana tersebut dialokasikan selama 10 tahun ke depan.
Laporan bertajuk Interim Rapid Damage and Needs Assessment (IRDNA) mengungkap perlunya 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp327 triliun dalam tiga tahun pertama. Analisis kerusakan mencakup periode Oktober 2023 hingga Oktober 2024.
Kerusakan fisik pada bangunan dan infrastruktur Gaza diperkirakan mencapai 29,9 miliar dolar AS (sekitar Rp488 triliun). Angka ini setara 1,8 kali dari produk domestik bruto (PDB) tahunan Tepi Barat dan Gaza. Selain itu, kerugian sosial ekonomi Gaza mencapai 19,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp312 triliun.