Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Siap Gencatan Senjata Kedua Asalkan Hamas keluar dari Gaza 

Ilustrasi bendera Israel (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Jakarta, IDN Times – Israel menyatakan siap untuk negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza untuk tahap kedua dengan syarat Hamas harus angkat kaki dari Gaza. Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Gideon Saar, mengatakan Hamas harus menarik penuh pasukannya sebagai syarat gencatan senjata.

"Kami tidak akan menerima kehadiran Hamas atau organisasi teroris lainnya di Gaza," kata Saar pada Selasa (18/2/2025), dilansir The Jerusalem Post.

Negosiasi tahap kedua kesepakatan seharusnya dimulai pada 2 Februari. Namun, mediator Qatar mengatakan bahwa perundingan tersebut belum dimulai secara resmi.

"Itu akan terjadi minggu ini," tambah Saar.

1. Gencatan senjata berpotensi diperpanjang

Saar mengatakan, ada kemungkinan gencatan senjata diperpanjang pada tahap berikutnya jika dialog berlangsung konstruktif. Gencatan senjata tahap kedua direncanakan akan berlangsung selama enam pekan.

"Jika kami melihat adanya dialog yang konstruktif dengan kemungkinan cakrawala untuk mencapai kesepakatan, maka kami akan memperpanjang kerangka waktu ini," imbuh Saar.

Dilaporkan Hindustan Times, Saar juga enggan menerapkan gencatan senjata seperti di Lebanon di mana Hizbullah disebutnya masih melakukan serangan. Karena itu, pelucutan senjata total adalah jalan satu-satunya.

Soal rencana relokasi warga Gaza, Saar mengatakan telah mengetahui adanya alternatif dari negara Arab. Usulan tersebut dipertimbangkan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Namun soal wilayah, Saar tak menghendaki adanya peralihan pemerintahan sipil dari Hamas ke Otoritas Palestina.

2. Hamas bakal bebaskan enam sandera pekan ini

Pasukan Hamas dalam Peringatan 25 tahun Hamas yang dirayakan di Gaza pada Desember 2012. (commons.wikimedia.org/Hadi Mohammad)

Dalam sebuah laporan terbaru, Hamas akan membebaskan enam sandera Israel Sabtu ini. Selain itu, empat jenazah juga bakal dikembalikan ke pihak keluarga pada Kamis.

”Empat sandera yang tewas diperkirakan akan dibebaskan minggu depan sesuai dengan perjanjian gencatan senjata,” menurut pernyataan Israel, dilansir ABC News pada Selasa.

Minggu lalu, Hamas mengancam tidak akan membebaskan sandera selama akhir pekan karena menuduh Israel tidak menepati janjinya terhadap gencatan senjata. Israel diduga menghalangi warga Gaza pulang ke wilayahnya dan menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan.

Namun, pembebasan tetap berlangsung sesuai jadwal yang ditentukan setelah adanya negosiasi oleh para mediator. Pada Sabtu lalu, Hamas membebaskan 3 sandera dengan imbalan 369 warga Palestina.

3. Israel masih melanjutkan serangan di tengah gencatan senjata

Pasukan Israel Defence Force atau IDF. (commons.wikimedia.org/IDF Spokesperson's Unit)

Juru Bicara sayap militer Hamas, Abu Obaidah, menuduh Israel telah melanggar gencatan senjata karena masih melakukan penyerangan terhadap warga Palestina di tengah kesepakatan.

Pada Minggu, Israel melancarkan serangan menggunakan drone di kawasan Gaza Selatan dan menewaskan tiga anggota Hamas. Israel mengklaim bahwa serangan drone tersebut merupakan peringatan karena target diduga menuju ke arah utara melalui wilayah yang tak ditetapkan. Hal ini dianggap melanggar perjanjian gencatan senjata.  

Adapun Hamas mengutuk serangan itu. Pasukan yang berada di wilayah itu disebut berupaya mengawal masuknya bantuan kemanusiaan.

“Penembakan bertubi-tubi yang dilakukan oleh drone Zionis pagi ini di sebelah timur kota Rafah, yang menargetkan unsur-unsur keamanan yang bertugas mengamankan masuknya bantuan dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap perjanjian gencatan senjata,” kata Hamas, dilansir Times of Israel.

Pasukan Israel sejauh ini telah ditarik dari sebagian besar wilayah Jalur Gaza, termasuk Koridor Netzarim. Namun pasukan Israel masih ditempatkan di sepanjang Koridor Philadelphi, di perbatasan Gaza-Mesir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us