Puluhan ribu rumah dan infrastruktur hancur sejak serangan brutal Israel yang membombardir wilayah Palestina pada 7 Oktober 2023. (twitter.com/UNRWA)
Tel Aviv mengklaim bahwa operasinya di Tepi Barat menargetkan apa yang disebutnya sebagai aktivitas mengganggu di kamp tersebut. Israel juga telah memberlakukan jam malam di wilayah Tepi Barat.
Serangan terhadap kamp Nur Shams terjadi saat pasukan Israel melanjutkan operasi militer selama berminggu-minggu di utara Tepi Barat yang diduduki, dengan menargetkan Jenin, kamp-kamp di Tulkarem dan Far'a di provinsi Tubas. Akibat dari serangan itu, lebih dari 26 ribu warga Palestina mengungsi dari rumah mereka di Jenin dan Tulkarem dalam beberapa minggu terakhir.
Sejak gencatan senjata di Gaza diumumkan pada 19 Januari 2025, Israel telah meningkatkan frekuensi dan intensitas serangannya di Tepi Barat yang diduduki. Dilaporkan, banyaknya bantuan militer Israel telah dikerahkan menuju kamp Far'a dari pos pemeriksaan Hamra, sementara pasukan Israel terus menghancurkan infrastruktur dan properti pribadi di wilayah tersebut.
Penggerebekan di rumah-rumah warga dan interogasi lapangan juga terus berlangsung, sehari setelah tentara Israel secara paksa mengungsikan puluhan keluarga. Sebagian dari mereka kini berlindung di sekolah-sekolah. Setidaknya 8 warga Palestina ditangkap di Far'a.
Sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, serangan Israel telah membunuh hampir 48.200 warga Palestina di Gaza dan menghancurkan daerah kantong itu. Sementara, pasukan dan pemukim Israel telah membunuh 906 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.