Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Warga Thailand Tiba di Bangkok usai Disandera Setahun Lebih di Gaza

bendera Thailand (unsplash.com/Dave Kim)
Intinya sih...
  • Lima warga negara Thailand disandera Hamas selama lebih dari setahun di Gaza.
  • Dibebaskan pada 30 Januari 2025 sebagai bagian dari kesepakatan gencata senjata antara Israel dan Hamas.
  • Menteri Luar Negeri Thailand, Maris Sangiampongsa, dan Duta Besar Israel untuk negara tersebut, Orna Sagiv, menyambut kepulangan mereka.

Jakarta, IDN Times - Lima warga negara Thailand yang disandera oleh kelompok Palestina Hamas selama lebih dari setahun di Gaza telah kembali ke negara mereka. Watchara Sriaoun, Pongsak Thaenna, Sathian Suwannakham, Sarusak Rumnao, dan Bannawat Saethao dibebaskan pada 30 Januari 2025.

Pembebasan mereka sebagai bagian dari kesepakatan gencata senjata antara Israel dan Hamas. Mereka langsung dipeluk oleh keluarga mereka setibanya di bandara Suvarnabhumi, Bangkok, pada Minggu (9/2/2025) pagi. 

“Kami semua sangat terharu dapat kembali ke tempat kelahiran kami dan berdiri di sini. Saya tidak tahu harus berkata apa lagi, kami benar-benar bersyukur," kata Pongsak dalam konferensi pers di bandara.

1. Menlu Thailand dan Dubes Israel untuk Thailand juga sambut kepulangan mereka

Menteri Luar Negeri Thailand, Maris Sangiampongsa, dan Duta Besar Israel untuk negara tersebut, Orna Sagiv, juga hadir di bandara untuk menyambut kepulangan mereka.

“Ini sangat mengharukan bisa kembali ke pelukan keluarga mereka. Kami tidak pernah menyerah, dan inilah hasil dari perjuangan itu," kata Maris, dikutip dari CNN.

Perdana Menteri Thaliand, Paetongtarn Shinawatra, juga menyatakan kegembiraannya gembira atas pembebasan kelima sandera tersebut. Ia mengucapkan terima kasih kepada Israel, Qatar, Mesir, Iran, Turki dan Amerika Serikat (AS) atas upaya mereka untuk menjamin pembebasan warganya.

2. Pemerintah akan pantau kondisi mereka selama beberapa bulan kedepan

Pemerintah menyatakan bahwa kelima sandera yang dibebaskan tersebut berada dalam kondisi fisik yang baik. Pemerintah akan memantau mereka selama beberapa bulan ke depan untuk memastikan mereka dapat kembali menjalani kehidupan normal.

"Kami berbicara dengan keluarga Sriaoun (salah satu sandera), dan mereka sangat antusias menyambut kepulangannya," kata Tony Cheng dari Al Jazeera.

"Ibunya mengatakan bahwa selama masa penyanderaan ini, ia terus menaruh kepercayaannya kepada Tuhan. Namun, ia juga merasa cukup frustrasi karena sangat sedikit komunikasi dari pemerintah Thailand maupun pemerintah Israel selama putranya ditahan," tambahnya.

3. Satu warga Thailand diyakini masih berada di Gaza

Kementerian Luar Negeri Thailand, pada Minggu, mengatakan bahwa satu lagi warganya diyakini masih ditahan di Gaza. “Kami masih mempunyai harapan dan terus berupaya untuk membawa mereka kembali,” ujar Maris.

Sebanyak 31 warga negara Thailand disandera oleh Hamas saat kelompok tersebut melancarkan serangan ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Dari jumlah tersebut, 23 di antaranya dibebaskan pada 2023, sementara 2 orang tewas pada Mei tahun lalu.

Sebelum perang Gaza meletus, sekitar 30 ribu warga Thailand bekerja di sektor pertanian Israel, menjadikan mereka sebagai salah satu kelompok pekerja migran terbesar di negara itu. Hampir 9 ribu warga Thailand telah dipulangkan sejak perang dimulai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us