Jakarta, IDN Times - Beberapa produsen panel surya milik China telah menutup atau mengurangi operasi mereka di Malaysia. Hal ini dikarenakan kenaikan tarif Amerika Serikat (AS) pada 2024 menekan margin dan kenaikan lebih lanjut diperkirakan akan terjadi.
Produsen tersebut termasuk perusahaan panel surya terbesar di dunia, Jinko Solar Co, Risen Energy Co, dan JA Solar Technology Co, yang secara kolektif menyumbang hampir 40 persen dari total kapasitas produksi surya di Malaysia.
Menurut sumber industri, Risen Energy Co telah mengurangi produksinya dalam 6 bulan terakhir. Perusahaan ini pertama kali memasuki pasar Malaysia pada 2021, dan telah berencana untuk berinvestasi lebih dari 42 miliar ringgit (sekitar Rp153,1 triliun) selama 15 tahun di fasilitas produksinya di Kulim, negara bagian Kedah, dilansir The Straits Times pada Senin (20/1/2025).