Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto (instagram.com/presidenrepublikindonesia)
Dalam sebuah unggahan di X, Macron mengatakan pengumuman resmi akan disampaikan pada sidang Majelis Umum PBB di New York.
“Kebutuhan mendesak saat ini adalah agar perang di Gaza berakhir dan penduduk sipil diselamatkan. Perdamaian itu mungkin. Kita membutuhkan gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera, dan bantuan kemanusiaan besar-besaran kepada rakyat Gaza,” tulisnya, Jumat (25/7).
Macron menulis, "Sesuai dengan komitmen historisnya untuk perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah, saya telah memutuskan bahwa Prancis akan mengakui Negara Palestina. Kita juga harus menjamin demiliterisasi Hamas, dan mengamankan serta membangun kembali Gaza.”
Ia menambahkan, "Akhirnya, kita harus membangun Negara Palestina, memastikan kelangsungannya, dan memastikan bahwa dengan menerima demiliterisasinya dan sepenuhnya mengakui Israel, negara itu berkontribusi pada keamanan semua orang di Timur Tengah. Tidak ada alternatif lain."
Macron juga melampirkan surat kepada Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas yang mengonfirmasi keputusannya.
Dilansir BBC, menanggapi pengumuman Macron, wakil Abbas, Hussein al-Sheikh mengatakan, "Sikap ini mencerminkan komitmen Prancis terhadap hukum internasional dan dukungannya terhadap hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan pembentukan negara merdeka kami.”