Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Kementerian Luar Negeri RI. (IDN Times/Sonya Michaella)
Ilustrasi Kementerian Luar Negeri RI. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Indonesia mengutuk keras serangan udara ke penampungan warga Palestina di Rafah, yang telah memakan korban jiwa.

“Serangan tersebut diyakini merupakan bagian dari skenario besar Israel untuk memaksa bangsa Palestina keluar dari tanah mereka dan sekaligus menghilangkan masa depan kemerdekaan Palestina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhamad Iqbal, Selasa (13/2/2024).

“Indonesia sekali lagi mendesak Dewan Keamanan PBB, untuk segera bertindak menghentikan serangan Israel tersebut. Hukum Humaniter Internasional harus ditegakkan,” imbuh Iqbal.

1. Israel nekat serang Rafah

Lebih dari 100 orang tewas akibat serangan udara Israel di Kota Rafah, kota yang terletak di perbatasan Gaza dan Mesir.

Militer Israel pun mengonfirmasi bahwa mereka memang melakukan serangkaian serangan ke Rafah, untuk memburu Hamas, terutama di daerah Shaboura. Mereka juga berhasil menyelamatkan dua sandera Israel yang diculik Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Dilansir dari CNN, Selasa (13/2/2024), setidaknya dua masjid dan lebih dari 10 rumah di Rafah juga hancur karena serangan Israel.

2. Israel sengaja hantam rumah warga

Bulan Sabit Merah Palestina mengungkapkan bahwa Israel menjatuhkan serangan yang disengaja ke rumah-rumah warga di Rafah, terutama lokasi yang didiami banyak pengungsi warga palestina.

Masjid yang menjadi target pasukan Israel di antaranya adalah Masjid Al-Rahma di Shaboura dan Al-Hhuda di kamp pengungsi Yibna. Masjid-masjid ini menampung ratusan pengungsi warga Palestina dari utara maupun selatan Gaza.

3. Rafah sudah tidak aman

Puluhan ribu rumah dan infrastruktur hancur sejak serangan brutal Israel yang membombardir wilayah Palestina pada 7 Oktober 2023. (twitter.com/UNRWA)

Seorang warga Palestina bernama Mohammed Saydam mengaku bahwa Rafah pun sekarang sudah tidak aman.

“Mereka bilang Rafah aman, tapi kenyataannya tidak. Semua tempat menjadi sasaran,” ucap Saydam.

Editorial Team