Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan, tak ada negara lain yang terlibat dalam negosiasi tarif resiprokal Amerika Serikat (AS). Negosiasi akan dilaksanakan secara bilateral.
"Kami bilateral, Indonesia dan US, tidak melibatkan negara lain," kata Airlangga saat ditemui usai menjadi panelis di Russia-Indonesia Business Forum di Jakarta, Senin (14/4/2025).
Airlangga bersama delegasi Indonesia lainnya akan berangkat ke AS pada Selasa sore (15/4/2025). Namun, dia tak memastikan jam berapa akan berangkat, dan mengawalinya dengan komunikasi ke Menteri Perdagangan AS.
"Besok sore ya," ujarnya.
Airlangga juga tak berkomentar banyak terkait dengan rencana negosiasi tersebut. Menurutnya, strategi yang dimiliki pemerintah belum dapat diungkap ke publik.
"Tidak ada tebak-tebakan, tekan-menekan, dan target yang diumumkan ke publik," tutur Airlangga.
Dia malah bercanda dengan awak media saat ditanya apa yang akan dibawa untuk negosiasi dengan pihak AS. "Saya bawa kartu nama," ujarnya.
Airlangga juga tak menyebutkan besaran tarif yang ingin diturunkan oleh AS. Yang pasti, kata Airlangga, negosiasi itu untuk membuat tarif resiprokal AS turun.
Delegasi tersebut akan menggelar pertemuan penting dengan berbagai pejabat tinggi AS, termasuk perwakilan dari United States Trade Representative (USTR), Kementerian Perdagangan (Secretary of Commerce), Kementerian Luar Negeri (Secretary of State), dan Kementerian Keuangan AS (Secretary of the Treasury).
"Menteri Luar Negeri sudah berada di Washington. Besok, saya, Bu Mari Elka Pangestu, serta Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono akan bertolak ke Washington juga. Kemudian Menteri Keuangan Sri Mulyani juga akan menyusul karena ada pertemuan dengan Bank Dunia," ujar Airlangga dalam konferensi pers.
Airlangga menyatakan, Indonesia merupakan salah satu negara pertama yang mendapat kesempatan diundang dan berdialog langsung dengan pemerintah AS terkait kebijakan tarif tersebut.