Jakarta, IDN Times - Satu tahun perang Rusia dan Ukraina, Inggris menyatakan terus akan mendukung Ukraina melawan pasukan Rusia.
“Hari ini kita semua akan mengingat dan menandai pengorbanan rakyat Ukraina satu tahun sejak awal konflik. Dan tekad kami hari ini sekuat tahun lalu, kami mendukung Ukraina dan kami akan membantu mereka memenangkan perang ini,” kata Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Matthew Downing, dalam keterangan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Jumat (24/2/2023).
Downing mengatakan, invasi Rusia ini mempengaruhi semua aspek di dunia, termasuk kondisi pangan.
“Secara langsung memperburuk kenaikan harga pangan global, memukul yang termiskin paling keras, dan mengekspos ketahanan pangan global pada kerentanan lebih lanjut. Dari kekurangan makanan dan pupuk hingga bahasa yang digunakan Rusia yang sangat mengkhawatirkan tentang eskalasi nuklir, tindakan Putin memiliki dampak di Ukraina dan juga seluruh dunia,” ucap dia lagi.
Downing menambahkan, Ukraina tidak hanya mempertahankan haknya untuk eksis sebagai negara yang berdaulat dan demokratis, tapi juga membela hak orang-orang dari semua bangsa untuk hidup dalam kebebasan, tanpa takut akan agresi.
“Kita harus terus berdiri bersama, dalam mendukung Ukraina,” tegasnya lagi.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengangkat topi untuk keberanian dan ketangguhan yang luar biasa dari rakyat Ukraina untuk melawan Rusia.
“Serangan Rusia yang tidak dapat dibenarkan membawa perang dan kehancuran ke benua kita sekali lagi, dan itu telah memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka dan menghancurkan keluarga di seluruh Ukraina dan Rusia,” ungkap Sunak.
“Saya sangat bangga dengan respon Inggris, dan selama setahun terakhir ini, publik Inggris telah menunjukkan semangat kemurahan hati mereka yang sebenarnya dan keyakinan abadi mereka pada kebebasan,” lanjutnya.
Sejak Rusia melancarkan serangan ke Ukraina, Inggris telah memberikan bantuan senilai 7,43 miliar dolar AS untuk Ukraina.
Pada Desember 2022, Inggris kembali menggelontorkan paket bantuan militer terbaru senilai 304 juta dolar AS. Paket ini mencakup ratusan peluru artileri yang akan dikirimkan ke Ukraina mulai tahun ini.
Inggris menjadi negara penyumbang bantuan terbesar kedua untuk Ukraina setelah Amerika Serikat.