Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Inggris. (unsplash.com/simon frederick)

Intinya sih...

  • Inggris memberlakukan sanksi kepada 18 perwira dan tiga unit intelijen militer Rusia (GRU) sebagai balasan serangan siber yang menyasar sektor krusial, media, perusahaan telekomunikasi, infrastruktur energi, lembaga politik, serta organisasi penyebar disinformasi di Afrika Barat.

  • Keterlibatan GRU dalam perang Ukraina menjadi alasan sanksi Inggris. Unit 26165 GRU melakukan pengintaian untuk serangan rudal yang menghancurkan Teater Mariupol pada 2022, serta terlibat dalam kasus serangan racun Novichok pada 2018.

  • Sanksi ini bertujuan menambah tekanan terhadap Moskow sebagai tindakan terbesar Inggris sejak

Jakarta, IDN Times - Inggris menjatuhkan sanksi kepada 18 perwira dan tiga unit intelijen militer Rusia (GRU). Sanksi ini merupakan balasan atas kampanye serangan siber Rusia yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, mengatakan operasi spionase Rusia itu bertujuan menggoyahkan stabilitas Eropa. Aktivitas tersebut juga terkait dengan dukungan perang di Ukraina dan percobaan pembunuhan di Salisbury, dilansir BBC.

1. Daftar entitas yang disanksi Inggris

Serangan siber Rusia di Inggris diketahui menyasar berbagai sektor krusial. Targetnya meliputi media, perusahaan telekomunikasi, infrastruktur energi, hingga lembaga politik.

Inggris juga menyasar sebuah organisasi penyebar disinformasi bernama African Initiative beserta tiga pimpinannya. Organisasi itu disebut sebagai mesin pembuat konten yang didanai Rusia untuk menjalankan operasi informasi di Afrika Barat.

African Initiative dituduh menyebarkan teori konspirasi untuk merusak program kesehatan global di kawasan itu. Operasi tersebut dijalankan demi memuluskan agenda politik Kremlin di Afrika.

Sanksi yang diberikan mencakup pembekuan aset keuangan para target. Selain itu, mereka juga dilarang bepergian untuk membatasi ruang gerak operasinya.

Salah satu spyware yang digunakan, X-Agent, diyakini terkait dengan kelompok peretas Fancy Bear. Kelompok ini memiliki hubungan dengan Unit 26165 GRU, salah satu unit yang dikenai sanksi.

2. Keterlibatan dalam perang Ukraina

Keterlibatan GRU dalam perang Ukraina menjadi salah satu alasan sanksi Inggris. Salah satu unitnya, Unit 26165, disebut melakukan pengintaian untuk serangan rudal yang menghancurkan Teater Mariupol pada 2022.

Serangan mematikan itu menewaskan ratusan warga sipil, termasuk anak-anak, yang berlindung di dalam gedung. Operasi siber GRU lainnya juga menargetkan satelit komunikasi Viasat untuk melemahkan pertahanan Ukraina.

Inggris juga mengungkap bukti keterlibatan GRU dalam kasus Salisbury. Perwira GRU diketahui telah memasang spyware X-Agent pada perangkat milik Yulia Skripal.

Pemasangan spyware itu terjadi lima tahun sebelum Yulia dan ayahnya, Sergei Skripal, menjadi korban serangan racun Novichok pada 2018. Insiden tersebut juga menyebabkan kematian seorang warga Inggris, Dawn Sturgess.

"Para mata-mata GRU sedang melancarkan kampanye untuk menggoyahkan Eropa, merongrong kedaulatan Ukraina, dan mengancam keselamatan warga Inggris," ujar Lammy , dikutip The Guardian.

3. Menambah tekanan terhadap Moskow

Istana Kremlin (unsplash.com/Paul_G)

Langkah ini disebut sebagai tindakan terbesar Inggris terhadap mata-mata Rusia sejak insiden Salisbury 2018. Pengumuman sanksi ini bertepatan dengan persetujuan paket sanksi ke-18 oleh Uni Eropa terhadap Rusia. NATO dan Uni Eropa juga kompak merilis pernyataan yang mengutuk serangan hybrid yang dilancarkan Moskow.

Rusia selalu membantah tuduhan semacam itu dan menganggapnya bermotif politik. Di sisi lain, Inggris berkomitmen meningkatkan anggaran pertahanannya secara signifikan untuk menghadapi ancaman serupa di masa depan.

Sanksi ekonomi yang telah berjalan diperkirakan merugikan Rusia sedikitnya 450 miliar dolar AS (sekitar Rp7,3 kuadriliun). Angka tersebut merupakan akumulasi sejak Februari 2022.

"Kremlin harus tahu: kami melihat apa yang mereka coba lakukan dalam bayang-bayang dan kami tidak akan menoleransinya. Itulah sebabnya kami mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada mata-mata Rusia," kata Lammy, dilansir Al Jazeera.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team