Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pasukan militer Ukraina (empr.media)

Jakarta, IDN Times – Interpol menyatakan keprihatinan serius tentang pengiriman senjata ke Ukraina. Menurut organisasi tersebut, pengiriman senjata baik secara kecil dan besar berpotensi dapat berakhir di tangan penjahat Eropa.

Kepala Interpol, Jurgen Stock, kemudian mendesak negara-negara yang memasok peralatan militer ke Kiev untuk fokus pada mekanisme pelacakan.

“Ketersediaan senjata yang luas selama konflik saat ini akan menyebabkan proliferasi senjata terlarang di fase pasca konflik,” katanya kepada Anglo-American Press Association di Paris, yang dikutip Anadolu Agency, Rabu (1/6/2022).

1. Senjata militer berat diprediksi akan hadir di pasar gelap

Ilustrasi senjata (Unsplas.com/Specna Arms)

Stock khawatir, senjata yang disumbangkan justru akan dicuri lalu dijual ke pasar gelap Uni Eropa karena harga senjata lebih tinggi di sana. Ia mengatakan senjata militer berat akan tersedia di pasar kriminal.

Kekhawatiran itu muncul setelah kejadian serupa di mana angkatan bersenjata AS keluar dari Afghanistan pada tahun 2021 setelah dua dekade perang dan meninggalkan sejumlah besar peralatan militer yang akhirnya jatuh ke tangan Taliban.

2. Negara Barat kirim banyak senjata ke Ukraina

Editorial Team

Tonton lebih seru di