Jakarta, IDN Times - World Weather Attribution (WWA) menjelaskan hasil penelitiannya bahwa perubahan iklim merupakan penyebab kekeringan ekstrem di wilayah Irak, Iran dan Suriah. Pembakaran bahan bakar fosil memicu perubahan iklim dan menaikkan suhu yang itu membuat kekeringan lebih mudah terjadi di tiga negara tersebut.
Pada Rabu (8/11/2023), kelompok itu juga mengatakan, bahwa konflik dan ketidakstabilan politik telah mengurangi kemampuan masyarakat untuk merespon kekeringan. Penelitian dilakukan pada Juli 2020 hingga Juni 2023 di dua wiayah yang terkena dampak paling parah, yakni di Iran dan lembah sungai Tigris dan Eufrat yang melintasi Suriah dan Irak.
Negara kaya dapat beradaptasi terhadap perubahan iklim dengan kekayaan bahan bakar fosil. Namun negara miskin akan semakin terguncang, selain karena konflik, tapi juga karena bencana kekeringan. Perubahan iklim meningkatkan kesenjangan antara negara kaya dengan negara miskin.