Eksekusi Vadi terjadi di tengah gelombang penangkapan yang dilakukan pemerintah Iran setelah perang dengan Israel. Konflik tersebut dinilai telah mengguncang kepemimpinan Teheran karena memperlihatkan dalamnya infiltrasi intelijen Israel.
Sejak perang berakhir, otoritas Iran telah menangkap lebih dari 2 ribu orang atas berbagai tuduhan spionase dan ancaman keamanan. Menurut Ynet, setidaknya delapan hingga sepuluh orang telah dieksekusi atas tuduhan menjadi mata-mata untuk Israel.
"Mata-mata harus diidentifikasi, tetapi mengenali mereka tidaklah mudah, kita tidak bisa menemukan mereka begitu saja di jalanan. Namun, kita perlu melakukannya sesuai hukum," kata Kepala Kehakiman Iran, Gholam-Hossein Mohseni-Ejei, dilansir NYT.
Langkah-langkah represif ini menuai kecaman dari berbagai kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International. Mereka mengkritik lonjakan eksekusi dan menyatakan keprihatinan atas proses peradilan yang sering kali tertutup dan tidak adil.