Ilustrasi aksi unjuk rasa. (Unsplash.com/Chris Slupski)
Dilansir France 24, kelompok hak asasi manusia Amnesty International belum lama ini mengatakan setidaknya ada delapan orang masih berisiko dieksekusi di Iran. Mereka terkait dalam kasus-kasus selama protes nasional pada tahun 2022.
"Dikatakan bahwa pihak berwenang telah sangat melanggar hak peradilan yang adil dan menjadikan banyak orang penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya, termasuk pemukulan, sengatan listrik dan kekerasan seksual."
Amnesty mengatakan sembilan orang yang dieksekusi terkait protes sejauh ini, termasuk putra Karami, semuanya digantung setelah pengadilan palsu yang sangat tidak adil.
Kelompok hak asasi manusia telah berulang kali menuduh pihak berwenang melecehkan kerabat orang-orang yang terbunuh dalam tindakan keras terhadap protes dan mereka yang digantung setelah kejadian tersebut untuk membungkam mereka.
“Hukuman enam tahun penjara terhadap Mashallah Karami, ayah seorang pengunjuk rasa yang dieksekusi di Iran, adalah ilustrasi nyata penindasan kejam Republik Islam Iran terhadap keluarga pencari keadilan,” kata Pusat Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di New York.