Iran Rilis Penyelidikan Helikopter Presiden Raisi: Tidak Ada Tembakan
- Penyelidikan awal tidak temukan bekas tembakan pada helikopter Presiden Iran yang jatuh di wilayah Varqazan, Provinsi Azerbaijan Timur
- Helikopter melanjutkan rute tanpa mengubah jalur penerbangannya dan tidak ditemukan keadaan mencurigakan dalam komunikasi menara kendali
- Temuan tersebut bukan hasil akhir penyelidikan dan operasi pencarian terhambat oleh cuaca dingin dan berkabut
Jakarta, IDN Times - Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran merilis laporan awal penyelidikan jatuhnya helikopter Presiden Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dan rombongan.
Hasilnya, tak ada bekas tembakan pada helikopter yang jatuh di wilayah Varqazan, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran pada Minggu (19/5/2024).
“Laporan tersebut mengindikasikan bahwa tidak ada bekas tembakan maupun kerusakan serupa ditemukan pada bagian helikopter yang tersisa dan bahwa helikopter terbakar ketika jatuh,” tulis laporan tersebut dikutip ANTARA dari Anadolu, Jumat (24/5/2024).
1. Tidak ada keadaan mencurigakan yang ditemukan
Berdasarkan penyelidikan, helikopter Presiden Raisi melanjutkan rute yang telah ditentukan tanpa mengubah jalur penerbangannya. Pilot berkomunikasi dengan pilot dua helikopter lainnya sekitar satu setengah menit sebelum kecelakaan terjadi.
Laporan itu menyatakan tidak ada keadaan mencurigakan yang ditemukan dalam komunikasi menara kendali dengan awak penerbangan.
2. Hasil akhir penyelidikan akan dirilis setelah selesai
Namun demikian, temuan tersebut bukan hasil akhir penyelidikan. Nantinya, hasil akhir penyelidikan akan dirilis setelah selesai.
Helikopter Raisi jatuh di medan terjal. Saat itu, cuaca dingin dan berkabut membuat operasi pencarian dan penyelamatan berjalan lama sehingga lokasi kecelakaan baru dapat dicapai pada pagi hari.
3. Presiden Raisi tewas dalam insiden jatuhnya helikopter
Sebelumnya, helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, dan sejumlah pejabat lainnya jatuh di wilayah Varqazan, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran pada Minggu (19/5/2024).
Insiden tersebut terjadi saat Presiden Ebrahem Raisi bersama rombongan dalam perjalanan ke Kota Tabriz setelah meresmikan Bendungan Qiz Qalasi di wilayah Khoda Afarin, Provinsi Azerbaijan Timur, yang berbatasan langsung dengan Azerbaijan.
