Ini 11 Perempuan Peraih Powerful Women We Met Around the World in 2017

Salah satunya ada dari Indonesia, Ibu Sinta Nuriyah Wahid

Menjadi seorang perempuan tidak hanya selalu indentik dengan hanya berurusan dengan dapur, kecantikan fisik semata, tanpa dapat berkarya. Namun, bukan berarti seorang perempuan dapat melupakan perannya untuk yang lebih bertanggung jawab dalam urusan rumah tangga seperti keperluan dapur, anak, dan sebagainya dibandingkan pria.

Zaman saat ini, peran wanita lebih bebas dalam berekspresi dan mengembangkan bakat nya. Seorang perempuan wajib mandiri, tangguh, dan  "powerful". Namun, apakah arti powerful itu sendiri ? Powerful memiliki arti bukan berkuasa penuh tapi sosok perempuan tersebut dapat memiliki pengaruh dan meyakinkan karena bakat dan prestasi nya sehingga berdampak pada perubahan yang positif dan menginspirasi dunia.

Berikut 11 sosok perempuan yang mendapatkan predikat "The Powerful Women in year 2017" menurut versi New York Times:

1. Manal al-Sharif

Ini 11 Perempuan Peraih Powerful Women We Met Around the World in 2017alchetron.com

Manal al-Sharif adalah seorang aktivis seorang aktivis hak wanita Arab Saudi. Perempuan kelahiran 25 April 1979, selar in berkarir profesional, al-Sharif telah berkampanye untuk hak-hak perempuan di Arab Saudi selama bertahun-tahun.

Beberapa penghargaan yang telah berhasil diraih, antara lain :

  1. Majalah Foreign Policy menyebut al-Sharif sebagai salah satu dari 100 Pemikir Global Teratas tahun 2011,
  2. Terdaftar dalam daftar Forbes Women Who (Briefly) Rocked di tahun yang sama,
  3. Pada tahun 2012, al-Sharif dinobatkan sebagai salah satu Fearless Women of the Year oleh The Daily Beast,
  4. Tahun 2012, majalah Time menamainya salah satu dari 100 Orang Paling Berpengaruh, dan
  5. Dia juga salah satu dari tiga orang dianugerahi Václav Havel Prize tahunan pertama untuk Creative Dissent di Oslo Freedom Forum.

2. Emma Morano

Ini 11 Perempuan Peraih Powerful Women We Met Around the World in 2017today.com

Emma Morano memiliki nama lengkap Emma Martina Luigia Morano, lahir pada tanggal 29 November 1899 - 15 April 2017. Ia adalah seorang supercentenarian Italia.

Ia hidup hingga menginjak usia 117 tahun dan 137 hari. Dengan usianya, ia adalah sosok yang hidup tertua di dunia yang usianya telah terverifikasi, dan merupakan manusia yang hidup terakhir yang lahir pada tahun 1800. Emma Morano merupakan orang Italia tertua yang pernah ada dan orang Eropa tertua kedua yang pernah berada di belakang wanita Prancis Jeanne Calment yang tercatat hidup hingga usia 122 tahun, 164 hari.

Pada bulan Desember 2011, dia dianugerahi penghargaan Knight of the Order of Merit dari Republik Italia oleh Presiden Giorgio Napolitano.

Saat ditanya apa rahasia usianya yang dapat hidup hingga 117 tahun, Emma pun membocorkan rahasia hidup sehatnya yakni dia makan tiga butir telur sehari, minum segelas grappa buatan sendiri, dan kadang menikmati cokelat, namun yang paling penting adalah berpikir positif. 

3. Margot Wallstrom

Ini 11 Perempuan Peraih Powerful Women We Met Around the World in 2017mrfcj.org

Memiliki nama lengkap Margot Elisabeth Wallström, ia adalah seorang politikus Sosial Demokrat Swedia dan telah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Swedia, Menteri Luar Negeri dan Menteri Kerjasama Nordik sejak Oktober 2014.

Sosok perempuan kelahiran 28 September 1954 ini pernah menjabat sebagai Perwakilan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Kekerasan Seksual dalam Konflik dari tahun 2010 sampai 2012, sebagai Wakil Presiden Komisi Eropa dan Komisaris Eropa untuk Hubungan Hubungan Lembaga dan Strategi Komunikasi dari tahun 2004 sampai 2010, Komisaris Eropa untuk Lingkungan dari tahun 1999 sampai 2004, Menteri Urusan Konsumen dari tahun 1988 sampai 1991 dan Anggota Riksdag (MP) untuk Värmland dari tahun 1982 sampai 1999.

4. Henda Ayari

Ini 11 Perempuan Peraih Powerful Women We Met Around the World in 2017leparisien.fr

Henda Ayari lahir pada tanggal 4 Desember 1976 di Rouen, Prancis. Ia adalah seorang penulis Prancis, aktivis feminis dan sekuler.

Terinspirasi oleh serangan Paris November 2015, dia menciptakan kontroversi mengenai media sosial pada bulan Desember 2015 dengan memasang di Facebook dua foto. Salah satunya adalah mengenakan jilbab, yang lainnya tanpa jilbab, dengan pakaian yang disesuaikan, yang melambangkan emansipasinya.

5. Olive Yang

Ini 11 Perempuan Peraih Powerful Women We Met Around the World in 2017nytimes.com

Sosok bangsawan Olivie Yang (Cina: 楊金秀; pinyin: Yáng Jīnxiù; juga dikenal sebagai Yang Kyin Hsiu) mendapat julukan sebagai Miss Hairy Legs ini pernah mengorganisir pasukan etnis Kokang, yang dijuluki Olive's Boys di usianya yang ke-19. Olive's Bys adalah tentara yang terdiri dari seribu tentara dan kontrol gabungan rute perdagangan opium dari dataran tinggi ke dataran rendah. Dia mendominasi perdagangan opium Kokang sejak akhir Perang Dunia II sampai awal 1960an.

Pada tahun 1950an, setelah kekalahan Nasionalis dan pengusiran mereka berikutnya dari China daratan, dia bermitra dengan Kuomintang untuk mendirikan rute perdagangan opium di sepanjang Segitiga Emas (Asia Tenggara).

Dari tahun 1950 sampai pertengahan 1960an, dia adalah komandan Kokang Kakweye (Pasukan Pertahanan Rakyat). Dia adalah tokoh terkemuka dalam perdagangan opium dan perdagangan emas. Dan, dia direkrut oleh Khin Nyunt untuk membantu gencatan senjata di Burma dengan kelompok pemberontak etnis.

Terakhir, ia mengubah jalan hidupnya menjadi seorang biarawati.Dan paada tahun 2003, dia kembali ke Kokang, tempat dia tinggal, sejak ia mengidap penyakit kronis hingga sampai kematiannya pada usia ke-90.

6. Asli Erdogan

Ini 11 Perempuan Peraih Powerful Women We Met Around the World in 2017dw.com

Asli Erdogan lahir pada tangga 8 Maret 1967. Ia adalah seorang penulis asal Turki, aktivis hak asasi manusia, kolumnis untuk Özgür Gündem dan mantan kolumnis untuk surat kabar Radikal. Novel keduanya telah diterbitkan dalam terjemahan bahasa Inggris. Dia pun dianugerahi Simone de Beauvoir Prize 2018.

Perempuan kelahiran Istanbul dan lulusan dari Robert College pada tahun 1983 dan Departemen Teknik Komputer Universitas Boğaziçi pada tahun 1988 telah berhasil meraih juara ketiga dalam Yunus Nadi Writing Competition pada tahun 1990 dalam tulisan pertamanya berjudul "The Final Farewell Note".

Dikutip dari BBC, ia pernah dipenjara selama 136 hari setelah dituduh merusak negara karena hubungannya dengan surat kabar pro-Kurdi.

7. Letizia Battaglia

Ini 11 Perempuan Peraih Powerful Women We Met Around the World in 2017lequotidien.lu

Letizia lahir pada tanggal 5 Maret 1935 adalah seorang fotografer asal Italia dan jurnalis foto. Ia terkenal berkat keberhasilannya dalam mendokumentasikan perang internal Mafia yang ganas dan penyerangannya terhadap masyarakat sipil selama tahun 1970 hingga 1980an.

Selain aktif dalam dunia fotografi, ia pun terlibat dalam isu-isu perempuan dan lingkungan. Selama beberapa tahun ia berhenti memotret dan secara resmi memasuki dunia politik sejak tahun 1985 hingga 1991. Ia memegang kursi di dewan kota Palermo untuk Partai Hijau, dari tahun 1991 sampai 1996. Dia berperan penting dalam menyelamatkan dan menghidupkan kembali pusat bersejarah Palermo.


Beberapa penghargaan yang telah berhasil diraih antara lain :

  1. Pada tahun 1985 ia menerima W. Eugene Smith Grant dalam Humanistic Photography,
  2. Tahun 1999 ia menerima Fotografi Lifetime Achievement dari Mother Jones International Fund untuk Fotografi Dokumenter,
  3. Tahun 2007 ia menerima penghargaan Erich Salomon-Preis, penghargaan 'prestasi seumur hidup' dari Deutschen Gesellschaft für Photographie (DGPh) dan penghargaan paling bergengsi di Jerman.
  4. Tahun 2009, ia diberi Cornell Capa Infinity Award oleh Pusat Fotografi Internasional.

Dalam catatan karirnya, Letizia pernah muncul sebagai  peran survivor dan saksi mata yang penuh gairah dalam dokumenter Excellent Cadavers berdasarkan buku 1995 oleh Alexander Stille. Ia juga pernah tampil dengan peran cameo di film Wim Wenders 2008 Palermo Shooting sebagai fotografer.

8. Sinta Nuriyah Wahid

Ini 11 Perempuan Peraih Powerful Women We Met Around the World in 2017mediaindonesia.com

Ia adalah Ibu Negara Indonesia dari tahun 1999 hingga 2001 saat menemani sang suami bertugas menjadi Presiden RI ke-IV, Abdurrahman Wahid.

Karena sosoknya sebagai Islam moderen yang blak-blakan, dan sosok yang menentang adanya poligami. Sebab baginya, poligami akan memberi kemungkinan yang kecil dalam menciptakan keadilan. D isaat kisruh politik atas dasar agama, ia adalah sosok yang memuji keberanian mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahja Purnama sebagai totalitas sebagai pelayan masyarakat.

9. Yu Xiuhua

Ini 11 Perempuan Peraih Powerful Women We Met Around the World in 2017english.cntv.cn

Yu Xiuhua lahir tahun 1976 adalah seorang penyair Tionghoa. Meskipun ia mengidap penyakit cerebral palsy, namun tidak membuatnya untuk berhenti berkarya. Ia masih menulis puisi yang diperkirakan telah lebih dari dua ribu puisi hingga  Januari 2015.

Salah satu puisi hasil karyanya yang membuat ia menjadi terkenal adalah puisi berjudul “I Crossed Half of China to Sleep with You (穿过大半个中国去睡你)”  dan ia pun dijuluki Emily Dickinson dari China.

Ia mulai menulis sejak tahun 2009 dan baginya menulis puisi adalah sahabat sejatinya. Berikut ungkapan Yu akan kecintaannya pada hobi menulis puisi :

Ketika saya selesai menulis sebuah puisi, saya akan merasakan sedikit kepuasan, saya tidak pernah memikirkan masa lalu, dan tidak akan memikirkannya di masa depan. Puisi saling terkait. Bagi saya puisi adalah teman sejati.

Puisi karya Yu Xiuhua mengangkat tema tema cinta, kasih sayang, sentimen kehidupan, kecacatan dan kehidupan tinggal di pedesaan yang desa yang terisolasi.

Berikut beberapa hasil karya Yu :

  1. Pada tahun 1998, Yu Xiuhua menulis puisi pertamanya "Imprinting (" 印痕 ")" ,
  2. Tahun 2009, Yu Xiuhua mulai menulis puisi secara teratur. Puisinya mencakup tema cinta, kasih sayang, sentimen kehidupan, kecacatan dan desa yang tertutup sehingga dia tidak dapat melarikan diri,
  3. Januari 2015, puisi berjudul  "Cahaya bulan jatuh di tangan kiriku (" 月光 落在 左手 上 ")" diterbitkan oleh Guangxi Normal University Press,
  4. Februari 2015, Hunan Literature and Art Publishing House menerbitkan puisinya "Still Tomorrow (" 摇摇晃晃 的 人间 ")".
  5. 15 Mei 2016, buku ketiga Yu Xiuhua berjudul "We loved and then forgot(我们爱过又忘记)" diterbitkan di Beijing,
  6. 1 November 2016, dalam upacara "Literatur Literatur" China yang ketiga, Yu Xiuhua memenangkan penghargaan khusus "Peasant Literature Award", dan menerima bonus 100.000 yuan.

10. Alice Schwarzer

Ini 11 Perempuan Peraih Powerful Women We Met Around the World in 2017noz.de

Perempuan kelahiran 3 Desember 1942 di Wuppertal ini adalah seorang jurnalis Jerman dan feminis kontemporer terkemuka. Ia adalah pendiri dan penerbit jurnal feminis Jerman EMMA dan kolumnis tabloid terlaris Jerman Bild. Melihat kehidupan Alice Schwarzer, ia adalah feminis Jerman yang paling terkenal dan paling kontroversial di usianya ke 75 tahun.

Beberapa penghargaan yang telah diraih antara lain :

  • In 1996, the German "Bundesverdienstkreuz am Bande" (Cross of Merit on ribbon),
  • In 2004 she received the "Danubius Prize" for "her passionate fight for the rights of women",
  • In December 2004 she was made Knight of the French Legion of Honor,
  • In 2005, the "Bundesverdienstkreuz 1. Klasse" (Cross of Merit, First class). The Cross of Merit is the only general state decoration of the Federal Republic of Germany,
  • On 15 January 2005 she received the Staatspreis of the German federal state of North Rhine-Westphalia,
  • In 2007 she received the Else Mayer Foudation award.

11. Maryam Sharif

Ini 11 Perempuan Peraih Powerful Women We Met Around the World in 2017newsweekpakistan.com

Perempuan bernama lengkap Maryam Nawaz Sharif ini adalah seorang politikus Pakistan yang merupakan anak perempuan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif dan Ibu Negara Pakistan pertama kali Kalsoom Nawaz Sharif.

Perempuan kelahiran tahun 1973 ini mengawali dunia politik pada tahun 2012 dan ditugaskan dalam kampanye pemilihan Nawaz Sharif selama pemilihan umum 2013. Dan, tahun 2014 ia mengundurkan diri setelah pengangkatannya ditantang di Pengadilan Tinggi Lahore. Dia dipandang sebagai pewaris politik ayahnya.

Pada bulan Maret 2017, dia terpilih sebagai salah satu dari 100 Wanita BBC. Dan, pada bulan Desember 2017, ia masuk dalam daftar The New York Times dari 11 "Powerful Women" di Seluruh Dunia untuk tahun 2017.

Irma Sigalingging Photo Verified Writer Irma Sigalingging

Semoga tulisan saya bermanfaat dan menghibur.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya