Kantor media pemerintah di Gaza, pada Jumat, juga membantah bahwa rumah mobil (karavan) yang diperuntukkan bagi pengungsi Palestina telah memasuki Jalur Gaza. Pihaknya menjelaskan bahwa jumlah unit yang masuk cukup terbatas dan itu hanya diperuntukkan bagi organisasi internasional atau rumah sakit lapangan.
Dilansir dari Anadolu, Ahmed al-Soufi, Walikota Rafah, mengatakan bahwa Israel mengizinkan 15 karavan memasuki Gaza pada Kamis (20/2/2025) melalui penyeberangan Rafah. Kendaraan tersebut dikirimkan ke lembaga internasional dan PBB untuk dijadikan sebagai kantor.
Soufi pun meminta negara-negara yang mensponsori perjanjian gencatan senjata untuk menekan Israel agar mengizinkan lebih banyak karavan, tenda, dan bahan bangunan memasuki Gaza guna menyediakan perlindungan bagi warga Palestina.
"Kami membutuhkan perbatasan Rafah dibuka sepanjang waktu serta masuknya ratusan ribu unit hunian sementara dan bahan konstruksi. Selain itu, perusahaan-perusahaan khusus harus segera memulai operasi pembersihan dan daur ulang puing-puing," tambahnya.