Abu Obeida, yang nama aslinya diyakini Hudayfa al-Kahlut, dianggap Israel sebagai wajah Hamas dan kepala mesin propaganda Brigade Al-Qassam. Ia diduga bertanggung jawab atas seluruh operasi juru bicara dan distribusi video, termasuk rekaman para sandera yang ditahan di Gaza.
Sosoknya menjadi sangat ikonik karena selalu tampil dengan wajah tertutup selendang kefiyeh merah dalam setiap pidato video yang dirilisnya. Gaya penampilannya yang misterius menjadikannya figur yang dikenal luas dan menjadi idola bagi para pendukung Hamas di Timur Tengah.
Kematian Abu Obeida menjadi pukulan terbaru bagi Hamas, menyusul tewasnya sejumlah pemimpin senior lain seperti Yahya Sinwar dan Ismail Haniyeh. Pernyataan publik terakhirnya dirilis pada hari Jumat, berisi peringatan kepada Israel terkait rencana invasi ke Kota Gaza.
Panglima Militer IDF, Letnan Jenderal Eyal Zamir, menyatakan bahwa operasi ini adalah bagian dari rangkaian serangan yang akan terus berlanjut.
“Ini bukanlah akhir. Sebagian besar pimpinan Hamas yang tersisa berada di luar negeri, dan kami akan menjangkau mereka juga,” tutur Zamir saat melakukan peninjauan di Komando Utara, dilansir Times of Israel.