Benarkah Ada Seruan Hamas Agar Umat Muslim Penuhi Masjid Al-Aqsa?

- Hamas serukan umat Muslim penuhi Masjid Al-Aqsa di tengah rencana Israel membuka permukiman ilegal baru di Tepi Barat
- Pemukim Israel arahkan pengeras suara ke masjid untuk meredam azan Magrib, pasukan Israel putus aliran listrik ke kota tua sebagai persiapan serbuan
- Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, menyerukan taklukkan seluruh Jalur Gaza dan mendorong emigrasi sukarela untuk memenangkan perang
Jakarta, IDN Times - Beredar kabar Hamas menyerukan umat Islam di Tepi Barat dan Yerusalem Timur untuk menduduki Masjid Al Aqsa. Kabar beredar sejak adanya rencana Israel kembali membuka permukiman ilegal baru di Tepi Barat.
Dikutip dari UPI pada Senin (25/8/2025), Haroun Nasser Al-Din, anggota biro politik Hamas mengatakan, ada seruan terbaru para pemukim Israel meningkatkan penggerebekan di masjid tersebut. Menurutnya, hal itu dapat menimbulkan eskalasi berbahaya antara Israel dan Palestina.
Nasser Al-Din memperingatkan para pemukim Israel terhadap serangan semacam itu. Karenanya, ia meminta umat Islam di sekitarnya untuk tidak meninggalkan tempat suci tersebut dalam kondisi rentan terhadap kelompok pemukim.
1. Melawan provokasi pemukim Israel

Quds News Network, sebuah kantor berita pemuda Palestina, melaporkan pada hari Minggu bahwa para pemukim Israel mengarahkan pengeras suara ke arah masjid untuk meredam azan Magrib.
Pasukan Israel juga memutus aliran listrik ke kota tua sebagai persiapan bagi para pemukim menyerbu Masjid Al-Buraq di Yerusalem, sebuah bangunan berbeda di dalam kompleks yang sama di Kota Tua Yerusalem, lapor Quds News Network.
2. Menteri Israel memprovokasi pemukim

Awal bulan ini, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, yang bertanggung jawab atas Kepolisian Israel, berbaris bersama sekelompok pemukim Israel menuju Temple Mount menuju masjid di bawah pengawalan polisi, di mana ia memimpin salat.
Ia membagikan rekaman dirinya di depan masjid dalam sebuah unggahan di media sosial yang mengecam apa yang disebutnya "video mengerikan" yang dirilis Hamas.
"Saya katakan bahwa justru dari sini, dari Temple Mount, tempat di mana kita telah membuktikan bahwa kedaulatan dan pemerintahan dapat dijalankan, kita harus mengirimkan pesan," kata Ben-Gvir.
"Kita harus memastikan bahwa seluruh Jalur Gaza ditaklukkan, mendeklarasikan kedaulatan atas seluruh Jalur Gaza, menyingkirkan semua anggota Hamas, dan mendorong emigrasi sukarela. Hanya dengan cara ini kita akan membawa kembali para sandera dan memenangkan perang," lanjutnya.
3. Kerap menyerbu masjid untuk ritual Yahudi

Para pemukim kembali menyerbu masjid untuk melakukan ritual Talmud pekan lalu di bawah perlindungan Kepolisian Israel, lapor kantor berita pemerintah Palestina, WAFA.
Ben-Gvir sendiri telah mendaki Bukit Bait Suci beberapa kali sejak ia dilantik sebagai menteri pada Desember 2022, yang memicu ketegangan menjelang perang Israel-Hamas.
Masjid Al-Aqsa terletak di Bukit Bait Suci, situs suci yang sangat diperebutkan bagi umat Islam, Yahudi, dan Kristen. Situs tersebut, yang juga dikenal sebagai Haram al-Sharif, berada di bawah pengelolaan pemerintah Yordania dan hukum agama Yahudi melarang kunjungan ke situs tersebut.
Pada April 2023, Israel mengklaim tanpa bukti bahwa umat Islam telah membarikade diri di dalam masjid dan membentuk gerombolan berbahaya yang diradikalisasi dan dihasut oleh Hamas dan kelompok teroris lainnya. Penggerebekan di situs tersebut menyebabkan penangkapan ratusan orang dan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada situs tersebut.